Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital dengan mendorong startup. Jika sebelumnya, sumber daya utama pendapatan negara berasal dari sumber daya alam, saat ini pemerintah ingin mendorong mereka yang bekerja di bidang teknologi digital.

"Kami ingin memposisikan Indonesia sebagai Energi Digital ASEAN," ujar Menteri Rudiantara kepada media di sela penyelenggaraan World Economic Forum 2019.

Terlebih, sudah ada 4 startup Unicorn yang sukses di Indonesia (GoJek, Traveloka, Tokopedia dan BukaLapak). Menteri Rudiantara menargetkan Indonesia menjadi rumah bagi 20 startup unicorn di 2025, dengan nilai lebih dari USD 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun (Rp 14.138/USD).

"Pemerintah terus mempermudah pengurusan izin. Dalam hal ini startup cukup melakukan pendaftaran online untuk keperluan pajak," kata Menteri Rudiantara.

Pemerintah Indonesia juga akan mendukung perusahaan potensial lokal yang ingin go global dengan membantu mereka bertemu dengan investor.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong juga menekankan hal yang sama bahwa Indonesia berupaya menuju ekonomi yang lebih berorientasi digital. Selama 4 tahun ini, pemerintah telah melakukan serangkaian reformasi ekonomi.

Dampaknya arus masuk modal ke e-commerce dan ekonomi digital yang sebelumnya mendekati nol sekarang menyumbang sekitar 20 persen dari total FDI (Foreign Direct Investment).

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan ada tujuh startup berstatus unicorn di Asia Tenggara. Di mana, empat diantaranya berasal dari Indonesia. Maka dari itu, Presiden Jokowi berpesan pemuda Indonesia untuk tidak minder. "Ada Nadiem Makarim Go-Jek, ada Zaki Bukalapak, dan lain-lainnya. Artinya anak-anak muda kita ini tidak kalah. Jangan ada yang merasa inferior."