Merdeka.com - Pemerintah diminta untuk tidak ragu dalam melaksanakan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas. "Tidak perlu takut dengan infrastruktur dan pasokan. Kalau memang pemerintah serius, tidak mustahil itu bisa dilakukan," ujar Konsultan Pertambangan Yama Land, Suparman Chandra di Gedung DPD, Jakarta, Kamis (26/7).

Dia mengatakan jika pemerintah sukses melaksanakan konversi, dapat menghemat anggaran sebesar Rp 475 triliun per tahun."Dengan penggunaan BBM sampai saat ini pemerintah menghamburkan uang sebesar Rp 1,5 triliun per hari," katanya.

Untuk melaksanakan program pengalihan penggunaan BBM ke BBG, pemerintah harus menyediakan gas alam sebesar 4.66 triliun cubic feet (TCF) atau 1.268,6 mmscfd atau setara dengan LNG 92 metrik ton per annum (MTPA).

Sebelumnya Pemerintah menyatakan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) dapat terealisasi secara sempurna dalam 2 tahun. Saat ini kesiapan hulu maupun hilir dari ketersediaan gas sudah ada.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Energi (ESDM), Rudi Rubiandini, mengatakan untuk saat ini pemerintah tengah memastikan kesiapan distribusi gas. Salah satunya memastikan infrastruktur pipanisasi untuk sektor ini.

"Jadi untuk laut infrastrukturnya nanti LNG carrier dengan membangun FSRU di beberapa tempat di Indonesia tapi didalam kepulauan baik Sumatra Jawa Bali itu harus jaringannya terkoneksi. Kedua, semua processing facilities yang ada pasti menggunakan pipa oleh karena itu pipa menjadi penting dalam membangun infrastruktur industri gas ini," ungkapnya saat ditemui di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (27/6).