Pemerintah Diminta Maksimalkan Peran Swasta Bangun Infrastruktur Tanpa APBN
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-Ma'ruf terus menggalakkan pembangunan infrastruktur melalui skema pembiayaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Hal itu dilakukan untuk menekan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Direktur Riset Centre of Reformon Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, pemerintah memang tidak mungkin secara terus-menerus mengandalkan APBN untuk membiayai infrastruktur. Sehingga, perlu melibatkan pihak-pihak swasta untuk membantu pembiayaan.
"Nah fokus kita bagaimana maksimalkan peran dari swasta. Kalau ada swasta berarti ngomongin ada dua, mau atau mampu?" kata Piter dalam diskusi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (14/11).
Piter mengatakan selama ini justru banyak pihak-pihak swasta yang justru protes dikarenakan tidak dilibatkan dalam pembangunan infrastruktur. Dia memandang, keterlibatan swasta hanya diberikan pada pihak-pihak terkait saja.
"Tapi masalahnya sejauh mana swasta kita mampu? Yang ada yang itu lagi, itu lagi, dan itu lagi," imbuh dia.
Di samping itu, Piter juga mengungkapkan persoalan besar yang menghambat peran swasta untuk terlibat membangun infrastruktur. Salah satunya adalah kendala pembiayaan.
"Pembangunan infrastruktur butuh biaya besar sementara persoalan utama di swasta bahkan di perekonomian tidak punya uang," pungkasnya.
Keterlibatan Swasta Diperbesar
Bank Indonesia (BI) berharap keterlibatan pihak swasta menjadi investor di proyek-proyek pemerintah semakin diperbesar. Sebab, proyek infrastruktur dalam kurun waktu 5 tahun (2019-2024) dibutuhkan sebesar Rp6.000 triliun.
Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, menjelaskan kemampuan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sendiri tiap tahunnya hanya sebesar Rp240 triliun atau senilai Rp1.000 triliun dalam kurun waktu 5 tahun.
"Dari Rp6.000 T ke Rp1.000 T artinya kan ada Rp5.000 triliun gapnya. Sehingga tentu saja peran swasta kita gerakkan," ujarnya di Jakarta, Kamis (7/11).
Ke depan, pihaknya berupaya keras untuk meningkatkan komitmen untuk menjalin sinergi dengan pihak swasta. "Sehingga tentu saja peran swasta kita gerakkan. Karena berbagai pihak yang masih berpotensi di negara ini ya kita gerakkan lah," ujarnya
Selain itu, sektor lain pun juga akan banyak dilibatkan pihak swasta sehingga tak terbatas pada ruang lingkup pembangunan infrastruktur semata.
BUMN Diminta Tak Kuasai Proyek Infrastruktur
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perusahaan swasta diberikan ruang lebih banyak dalam mengemban proyek infrastruktur di Indonesia. Dia mengaku, banyak komplain dari perusahaan swasta perihal pengembangan proyek yang sebagian besar dikerjakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Banyak yang mengeluh ke saya, kontraktor lokal, provinsi, 'Pak kok semuanya diambil BUMN', ini saya sudah perintahkan, tidak sekali dua kali," ujarnya di Jakarta, Rabu (6/11).
Oleh karenanya, dalam 5 tahun ke depan Jokowi berharap swasta mendapat peran besar dalam mempercepat pembangunan infrastruktur nasional. Karena ternyata, realisasi pembiayaan swasta terhadap berbagai proyek infrastruktur masih jauh dari target.
Baca juga:Di Rakornas, Bupati Bogor Minta Kementerian PUPR Bangun Jalur Puncak IIBersama Tiga Menteri, Wamen PUPR Bahas Pembangunan Infrastruktur11 Rumah Rusak dan 3 Nyaris Ambruk Terdampak Proyek Kereta CepatLewat BIM, WIKA Siap Berdaya Saing dalam Kompetisi GlobalKemenhub Bakal Tambah Jumlah Kapal dan Perbaiki Bandara di MalukuRidwan Kamil Minta Pemda Libatkan Pertamina dalam Pengerjaan Proyek
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IKN Habiskan Rp68,59 T Duit APBN untuk 89 Paket, Ini Rinciannya
Penggunaan APBN untuk pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara mencapai Rp68,59 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang Pemerintah Tembus Rp8.041 Triliun, Menko Airlangga: Masih Aman Terkendali
Batas maksimal rasio utang pemerintah terhadap PDB ditetapkan sebesar 60 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaJokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024
Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaStrategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor
Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaJokowi untuk AO dan Nasabah PNM: Saya Sangat Menghargai Kerja Keras Semuanya
Pertumbuhan nasabah PNM yang begitu pesat hingga kini berada di angka 15,2 juta nasabah.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaCak Imin Banggakan SlepetNomic, Pembangunan Pakai Hati dan Otak
Proyek menyedot uang rakyat yang hanya untuk selera tertentu akan dislepet.
Baca Selengkapnya