Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Diminta Evaluasi Program Penanganan Covid-19, Ini Sebabnya

Pemerintah Diminta Evaluasi Program Penanganan Covid-19, Ini Sebabnya pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi minus 3,49 persen. Padahal pemerintah memperkirakan ekonomi nasional terkontraksi hanya minus 3 persen di kuartal III tahun ini.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad meminta kecermatan lebih dari pemerintah dalam membuat proyeksi atas pertumbuhan ekonomi nasional. Terlebih hingga saat ini Indonesia masih dihadapkan pada persoalan sulit dalam memutus penyebaran virus Covid-19.

"Semua tidak menyangka kalau pertumbuhan ekonomi di kuartal III kemarin minus 3,49 persen. Jauh lebih tinggi di bandingkan perkiraan pemerintah yang hanya minus 3 persen. Saya kira ini menjadi pertanyaan bahwa apa yang diperkirakan oleh pemerintah, kita perlu melihat sesuatu yang lebih realistis dari apa yang terjadi dan juga melihat angka-angka lebih teliti," tegasnya dalam Press Conference Indef & Launching Indeks Konsumen Indonesia (IKON-Indonesia), Minggu (8/11).

Padahal, sambung Tauhid, di masa kedaruratan kesehatan ini pemerintah seyogyanya lebih sigap dalam mengevaluasi program yang telah bergulir. Sehingga mendorong percepatan proses pemulihan ekonomi nasional.

"Kita selalu dalam beberapa waktu terakhir sejak BPS melaunching beberapa hari lalu, apakah memang tanda pemulihan ekonomi terjadi atau tidak?. Ataukah memang sebenarnya kita memasuki fase baru yang berbeda dengan sebelumnya?," paparnya.

Oleh karena itu, pemerintah saat ini diminta untuk segera mengevaluasi berbagai program penanganan pandemi Covid-19 yang telah bergulir. Menyusul melesetnya target pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Kuartal III tahun ini.

"Itu menjadi catatan untuk pemerintah menyiapkan langkah langkah yang diperlukan. Kalau kita lihat sebenarnya belum ada perbaikan," imbuh dia.

Perkiraan Presiden Jokowi

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di angka minus 3 persen pada kuartal III 2020. Artinya, Indonesia akan mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonomi terkontraksi minus 5,32 persen di kuartal II 2020.

"Kuartal ketiga ini kita juga mungkin sehari, dua hari ini akan diumumkan oleh BPS (Badan Pusat Statistik), juga masih berada di angka minus. Perkiraan minus 3 naik sedikit," ujar Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna dari Istana Negara Jakarta, Senin (2/11).

Jokowi mengaku telah meminta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan untuk menjaga laju investasi kuartal III 2020 agar tak minus di bawah 5 persen. Namun, hal tersebut belum terealisasi.

"Ternyata belum bisa. Oleh sebab itu, agar dikejar di kuartal IV-2020 dan kuartal I-2021," ucapnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya
Dianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Dianggap Ambisius, Ganjar Tetap Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen

Kepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PDIP: Mahfud, Jawaban Membumi dengan Visi yang Menginspirasi
PDIP: Mahfud, Jawaban Membumi dengan Visi yang Menginspirasi

Kemampuan Mahfud dalam bidang hukum menjadi ujung tombak berjalannya perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
TKN 02 Yakin Gibran Kuasai Debat Cawapres soal Ekonomi, Anies: Tinggal Dilihat Besok Malam
TKN 02 Yakin Gibran Kuasai Debat Cawapres soal Ekonomi, Anies: Tinggal Dilihat Besok Malam

Anies optimis dengan kemampuan Cawapres Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menghadapi debat perdana cawapres tema ekonomi besok.

Baca Selengkapnya
Sisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini
Sisi Lain Addin Jauharudin Ketum GP Ansor, Sangat Suka Ngobrolin Masalah Ekonomi karena Alasan Ini

Di kalangan pemuda NU, sosoknya dikenal dengan gagasan pengembangan ekonomi

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya