Pemerintah Diingatkan Siapkan Strategi Genjot Konsumsi untuk Jangka Panjang
Merdeka.com - Pegawai swasta dengan upah di bawah Rp 5 juta akan mendapatkan subsidi gaji dari pemerintah senilai Rp 600.000. Bantuan dana tunai ini diharapkan bisa mendorong tumbuhnya konsumsi rumah tangga dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Ekonom CORE Indonesia, Hendri Saparini, mengakui langkah ini bisa mendorong konsumsi rumah tangga kelompok masyarakat bawah.
"Kalau dikasih kelompok bawah yang rendah spending dan probabilitasnya untuk spending ini bagus," kata Hendri dalam diskusi virtual CORE Indonesia bertajuk '75 Tahun Merdeka, Saatnya Reformasi Ekonomi, Jakarta, Jumat (21/8).
Namun, dia mengingatkan program ini tidak efektif untuk jangka waktu panjang. Menurutnya, banyak program lain yang bisa dibuat pemerintah dengan dana yang sama tetapi dampak lebih baik.
Pemerintah Bisa Buat Kebijakan Lebih Baik
Kebijakan ini, lanjutnya, hanya jalan pintas pemerintah yang tidak akan berdampak dalam waktu yang lama. Seharusnya, pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih baik daripada ini.
"Creat job ini bisa lebih baik, tapi kalau bagi-bagi uang itu shortcut namanya," kata dia.
Dia pun mempertanyakan kebijakan dan program pemerintah lainnya. "Tapi pertanyaannya, apakah tidak ada kebijakan yang lain? Adakah program yang lebih baik dari ini baik," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaDikeluhkan Soal Modal saat Blusukan ke Pasar Boyolali, Ganjar Janjikan Kredit Bunga Ringan Khusus Pedagang
Ganjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPunya Program Makan Gratis, Negara Ini Malah Alami Krisis Pangan
Sektor pertanian negara itu pun mengalami penurunan produksi, karena kurangnya modal, peralatan, pupuk hingga insektisida yang dibutuhkan oleh para petani.
Baca Selengkapnya