Pemerintah Catat Ekonomi Dunia Mulai Bergerak Pulih, Berikut Indikatornya
Merdeka.com - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan meyakini, pertumbuhan ekonomi global mulai mengarah pada perbaikan. Tren perbaikan ke arah positif sendiri telah terlihat sejak kuartal III 2020 lalu.
"Satu tahun pandemi lewat, sebetulnya arah pemulihan sudah terjadi. Dan ini sebetulnya sudah terjadi sejak kuartal III (2020)," tegas Analis Kebijakan Ahli Muda Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Dwi Anggi Novianti, dalam webinar bertajuk Tinjauan Ekonomi, Keuangan, dan Fiskal (TEKF) edisi I tahun 2021, Rabu (28/4).
Anak buah Menteri Keuangan Sri Mulyani ini mengungkapkan, sejak kuartal III tahun lalu, sinyal kuat perbaikan pertumbuhan ekonomi global mulai terasa. Angin segar ini ditandai dengan kinerja berbagai indikator yang menunjukkan tren positif.
Pertama, baltic dry index atau perdagangan global berhasil mencatatkan nilai tertinggi sejak September 2020. Atau berhasil membalikkan posisi ke level lebih baik sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
Kedua, pasar keuangan global mulai stabil. "Di antaranya, volatilitas pasar turun, MSCI index EMs naik sebesar 4 persen ytd, hingga aliran modal ke EMs masih dalam tren positif," bebernya.
Selanjutnya
Ketiga, harga komoditas terus mencatatkan kenaikan. Rinciannya komoditas Brent naik 30 persen, CPO naik 7,9 persen, dan batu bara naik 17,1 persen.
"Kenaikan ini menggambarkan mulai pulihnya faktor permintaan di tengah pandemi Covid-19," ungkapnya.
Lalu, kata Anggi, ekonomi China berhasil mencatatkan kinerja gemilang di kuartal I tahun ini. Di mana, negeri Tirai Bambu berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi positif sebesar 18,3 persen secara yoy.
Terakhir, implementasi vaksinasi global kian progresif. Dalam bahan paparannya, per 19 April 2021, sebanyak 910 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan kepada 156 negara.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.
Baca Selengkapnya