Pemerintah Butuh Masyarakat Berbelanja Bantu Percepat RI Lepas Jerat Resesi Ekonomi
Merdeka.com - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, menilai faktor konsumsi masyarakat menjadi salah satu cara dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Sekaligus melepaskan Indonesia dari jerat resesi ekonomi.
"Jadi sebenarnya kalau kita mau keluar dari resesi, mau tidak mau kita banyak belanja atau konsumsi," ujar Arya Sinulingga seperti dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (14/11).
Selain itu, lanjut Arya Sinulingga, konsumsi masyarakat juga banyak mendorong UMKM serta industri dan sektor lain bertumbuh. "Liburan panjang kemarin selama periode 28 Oktober 2020-1 November 2020 kita memang harus tetap menjaga protokol kesehatan, namun ternyata liburan panjang kemarin itu banyak sekali membantu UMKM-UMKM di daerah," kata Arya Sinulingga.
Menurut data yang dihimpun Kementerian BUMN, kendaraan yang keluar dari Jakarta saja mencapai hampir setengah juta mobil pada libur panjang selama 4-5 lima hari. "Kalau ini yang terjadi maka kemungkinan Indonesia akan bisa lepas dari resesi," ujar Stafsus Menteri BUMN tersebut.
Bantuan Pemerintah
Di samping itu banyak program-program dari pemerintah seperti bantuan-bantuan kepada pelaku UMKM, bantuan kepada pekerja, kemudian fasilitas-fasilitas lainnya, bantuan relaksasi bunga kredit, pengembalian utang dan sebagainya.
"Ini juga membantu supaya semuanya bertumbuh, jadi antara pemerintah kemudian dengan masyarakat saling bekerja sama untuk membuat pertumbuhan," kata Arya Sinulingga.
Menurut dia, Indonesia termasuk salah satu negara yang cukup baik kondisinya dibandingkan dengan negara lain. Jadi semua, kata dia, harus optimistis bahwa Indonesia mampu melewati kondisi ini.
"Bisa dikatakan bahwa strategi Bapak Presiden Joko Widodo ternyata cukup ampuh selain menangani pandemi Covid-19, juga dalam menangani ekonomi," kata Arya Sinulingga.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaDemi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca Selengkapnya