Pemerintah bidik pasar Amerika Serikat
Merdeka.com - Keputusan pemerintah Amerika Serikat menyetujui perpanjangan program Generalize System of Preferences (GSP) untuk membantu negara berkembang memperluas ekonomi, akan dimanfaatkan sepenuhnya oleh Indonesia. "Mumpung program ini masih diperpanjang maka kita harus jaga momentum ini dengan Amerika Serikat," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi dalam seminar sosialisasi GSP di kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (2/3).
Meskipun saat ini ekonomi AS belum sepenuhnya membaik, pemerintah tetap menjaga hubungan dan kerjasama yang baik dengan negara tersebut. Bayu meyakini bahwa ekonomi AS akan pulih, sehingga kerjasama perdagangan perlu ditingkatkan. Dia menjelaskan, hubungan yang selama ini dibangun dengan pelaku bisnis di AS tidak lagi bersifat umum, namun sudah semakin spesifik untuk mengoptimalkan potensi pasar di dua negara. Produk andalan dari Indonesia seperti sepatu, perhiasan, manufaktur, akan dicoba masuk pasar AS.
Mulai tahun ini, pemerintah membidik kota-kota besar di AS menjadi pangsa pasar yang potensial. "Jika masuk kota New York itu sulit maka kita harus masuk melalui kota lain, misalnya Las Vegas," jelas Bayu.
Mantan Wakil Menteri Pertanian ini menjelaskan, melalui program GSP, pemerintah AS memberikan pembebasan tarif bea masuk kepada sebanyak 131 negara berkembang, termasuk di dalamnya 43 negara kurang berkembang. Program ini mencakup sekitar 5.000 jenis produk ekspor yang memperoleh fasilitas bebas bea masuk ke AS.
(mdk/oer)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Bertemu Pengusaha dan Investor di Vietnam, Ini Dampak bagi Indonesia
Jokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKisah Bisnis Budak Jadi Usaha Menguntungkan, Lahirkan Banyak Konglomerat
Tren perbudakan di Amerika kemudian berhenti di abad ke-18.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya