Merdeka.com - Kepala Bidang Pasar Modal dan IKNB, Sekretariat Tim KUR Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Erdiriyo mengatakan pemerintah siap menggelontorkan pagu Rp 4 triliun khusus bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk program KUR serta fasilitas rumah murah. Hal itu untuk menghindari para TKI dari ketergantungan rentenir.

"Di sini (NTB) sudah banyak yang ambil (KUR Penempatan). Dibandingkan rentenir kan bunganya 90 persen. KUR hanya 9 persen," ujar Erdiriyo di Mataram, Sabtu (23/4).

Pihaknya menghimbau bagi pemerintah daerah buat sosialisasikan program ini khususnya warga Mataram yang dikenal sebagai lumbung TKI. Sebab, pemerintah sediakan penyaluran anggaran KUR Rp 100 triliun. Dengan menyasar serapan TKI sampai Rp 4 triliun, KUR mikro dan KUR ritel hingga Rp 30 triliun.

Buat target penerima, KUR TKI mencapai 250.000, KUR mikro dan KUR ritel 1,31 juta dan total penyerapan 4,44 juta buat KUR mikro.

"NTB ini kan sentra TKI. Mohon Pemda atau Dinas Tenaga Kerja bisa mendampingi TKI untuk diarahkan ke KUR. Kalau ke rentenir kan bunganya 90 persen, kalau KUR 9 persen, jauh sekali," ujar Staf Ahli Bidang Pengembangan Daya Saing Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bambang Adi Winarso.

KUR pada pengunaan TKI memiliki batas maksimal kredit hingga Rp 25 juta per orang. Dan batas pengembalian sampai tiga tahun.

Sejauh ini, sektor perdagangan besar dan kecil mendapatkan kuota terbesar yakni 68,01 persen atau sekitar Rp 21,08 triliun. Serta buat sektor jasa sebesar 5,5 persen atau sekitar Rp 1,7 triliun. Angka itu terhitung sampai 13 April 2016 dengan total serapan hingga Rp 31 triliun.