Pemerintah akan Fokus Turunkan Jumlah Perokok Anak
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan mengklaim jumlah prevalensi perokok usia 15 tahun ke atas telah mengalami penurunan. Hal itu tercermin dari data 2013 sampai dengan 2018, jumlah perokok di rentang usia tersebut mengalami penurunan hingga 33,8 persen.
"Bicara kesehatan perokok 15 tahun ke atas tahun 2013-2018 sudah menurun dari 36,3 persen jadi 33,8 persen tahun 2018," kata Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai DJBC, Nirwala Dwi Heryanto, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (23/8).
Dia mengatakan, sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke depan yang menjadi sasaran pemerintah adalah bukan lagi menurunkan angka perokok dewasa, melainkan jumlah perokok anak-anak. "Sasaran bukan perokok biasa tapi perokok anak karena meningkat saat ini 9,1 persen harus diturunkan menjadi 8,7 persen," tandas dia.
Sebelumnya, Menteri Sosial Jualiari P Batubara mendukung upaya pencegahan merokok bagi anak usia dini, dengan cara mempersulit akses pembelian produk hingga menaikkan harga rokok. Menurutnya, faktor tingginya angka perokok anak pada usia dini, akibat dorongan dari anak untuk terlihat lebih percaya diri terhadap lingkungan di sekitarnya.
"Anak-anak itu simpel pemikirannya supaya lebih keren, cool, ingin terlihat lebih tua mereka jadinya nyoba rokok. Meskipun saya bagian pemerintah, akses terhadap rokok ini harus dibatasi. Bahkan di Indonesia menjual rokok secara ketengan (satuan) masih bisa," ujar Juliari saat Webinar Hari Anak Nasional 2020, Senin (20/7).
Oleh sebab itu, Juliari menyarankan agar pembelian akses terhadap rokok dapat dipersulit. Salah satunya dengan memastikan batasan pembelian rokok hanya untuk orang 18 tahun ke atas.
"Kita bisa mendorong pemerintah agar larangan akses terhadap rokok khususnya anak-anak di bawah usia 18 itu benar-benar dijalankan. Sehingga anak-anak kita yang ingin coba-coba itu tidak bisa dan lebih baik melakukan aktivitas lain yang lebih produktif," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan
Untuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaKapolri Sebut Angkat Kejahatan Sepanjang 2023 Meningkat Dibanding 2022
Listyo secara terpisah memaparkan, ada kurang lebih 8.008 perkara kejahatan terhadap perempuan dan anak yang diselesaiListyo secara terpisahkan pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penampilan Kece Uut Permatasari, Ibu Dua Anak yang Masih Seperti ABG
Di usianya yang kini genap 41 tahun dan telah dikaruniai dua orang anak, nampak tak banyak yang berubah dari penampilan Uut Permatasari.
Baca SelengkapnyaKenali Sejumlah Faktor Keturunan yang Bisa Menghambat Pertumbuhan Anak
Sejumlah hal bisa menjadi penghambat bagi pertumbuhan anak. Hal ini termasuk adanya faktor keturunan dari orangtua.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenyebab Anak Suka Memukul, Perlu Diwaspadai dan Dihindari Orangtua
Kebiasaan memukul merupakan suatu hal yang kerap dilakukan anak. Hal ini perlu diperhatikan dan dihindari oleh orangtua.
Baca SelengkapnyaPemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnya