Pemda Riau ngebet kuasai ladang minyak Chevron
Merdeka.com - Salah satu ladang minyak milik Chevron Pacific Indonesia (CPI) di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, masa kontraknya akan habis pada November tahun ini. Gubernur Riau Rusli Zainal ngebet mendapatkannya.
Orang nomor satu di Provinsi Riau itu bakal mengumpulkan dana untuk bisa mengelola ladang minyak tersebut. Meski berambisi menguasai 100 persen, Rusli tidak keberatan jika akhirnya harus menggandeng pemodal lainnya.
"Kami harap mendapatkan 100 persen kepemilikan Blok Siak. Blok itu telah dikelola puluhan tahun oleh Chevron, saatnya diserahkan kembali kepada masyarakat Riau," ujarnya selepas ikut meresmikan uji coba injeksi surfaktan, di Lapangan Minas, Riau, Senin (14/1).
Saat ini, kas daerah Pemprov berkisar Rp 26-28 triliun. Untuk menunjukkan keinginannya tidak main-main, Rusli mengaku sudah ada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mampu mengelola blok itu. BUMD tersebut adalah PT Sarana Pembangunan Riau (SPR).
Untuk memuluskan niatnya tersebut, Rusli mengaku telah berbicara dengan Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini, yang terhitung mulai besok, Selasa (15/1) menjabat sebagai Kepala SKK Migas.
"Tadi saya sudah bicara dengan Wamen ESDM sekaligus calon kepala SKK Migas soal mengoordinasikan permintaan itu," kata Rusli.
Di sisi lain, Chevron sudah mengajukan permohonan perpanjangan kepemilikan blok yang mampu memproduksi minyak 2.000 barel per hari itu. Presiden Direktur CPI Hamid Batubara mengaku surat sudah dikirim sejak dua tahun lalu ke BP Migas.
Dia mengapresiasi keinginan Pemprov Riau mengelola blok Siak. Pihaknya bersedia menawarkan kerja sama.
"Kita terbuka dengan kerja sama, tapi dengan siapa, tanyanya jangan ke saya, tapi ke Kementerian ESDM dan SKK Migas," katanya.
Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini memberi lampu hijau bagi niatan Pemprov. Namun dia juga mengisyaratkan gubernur agar tidak terlalu berambisi menggarap Blok Siak sendirian.
Dia mengingatkan, skema kerja sama bisa lebih mengoptimalkan produksi minyak di sana.
"Kerja sama dan kolaborasi jauh lebih penting daripada bekerja sendiri-sendiri. Yang harus kami pikirkan adalah kepentingan negara. Negara lebih tinggi dari BUMN, BUMD ataupun KKKS asing sekali pun," papar Rudi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ciptakan Energi Hijau, Patra Jasa dan Pertamina Kembangkan Proyek Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah
Proyek ini diharapkan bisa mengembangkan portofolio dalam pengelolaan energi hijau atau green energy.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaDi Forum CERAWeek, Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda Untuk Penuhi Energi Nasional
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca SelengkapnyaMenang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia
Memperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca SelengkapnyaLewat Berbagai Upaya, Pertamina Patra Niaga Berperan Aktif Mengurangi Emisi Karbon
Pertamina Patra Niaga terus berkomitmen mendorong pengurangan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN Gelar RUPS Pertamina Tetapkan Jajaran Direksi Baru
Kementerian BUMN melakukan perubahan di pimpinan puncak PT Pertamina.
Baca SelengkapnyaPemerintah Berencana akan Tarik Pajak Rokok Elektrik, Pengusaha Beri Tanggapan Begini
Dampak berlakunya pajak rokok untuk rokok elektrik sifatnya sangat membebani.
Baca SelengkapnyaDPR RI Setujui Usulan Pemerintah soal Pilkada Hanya 1 Putaran
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas menjelaskan pemenang Pilkada tak perlu memperoleh suara 50+1 seperti pada aturan Pilpres.
Baca Selengkapnya