Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pembebasan PPnBM Mobil Baru Tak Lantas Dorong Kelas Menengah Ramai-Ramai Belanja

Pembebasan PPnBM Mobil Baru Tak Lantas Dorong Kelas Menengah Ramai-Ramai Belanja pameran mobil. Maksim Toome / Shutterstock.com

Merdeka.com - Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk, Adrian Panggabean menilai, kebijakan relaksasi PPnBM 0 persen untuk pembelian kendaraan kurang efektif. Adrian menilai, meski harga mobil yang dijual turun, minat masyarakat untuk membeli mobil masih kurang. Kelas menengah saat ini masih berhati-hati untuk membelanjakan uangnya.

Alih-alih membelanjakan, mereka justru menabung karena khawatir dengan nasibnya di masa depan. "Sudut pandang saya itu enggak yakin karena orang lebih hati-hati," kata dia di Jakarta, Kamis (25/2).

Meski harga jual mobil turun, kelas menengah lebih memilih menginvestasikan dana yang dimiliki ke instrumen lain. Apalagi dalam kondisi pembatasan mobilitas orang, mereka menunda pembelian atau penggantian mobil karena lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

"Keperluan likuiditas membuat orang punya daya beli tetapi kemauan membelinya tidak ada," kata dia.

Adrian mengingatkan, diskon bukan satu-satunya variabel penarik kelas menengah membelanjakan uangnya. Namun juga memperhatikan jenis barang dan perbandingan harganya.

"Kalau saya punya mobil yang baru 3-4 tahun ini, tidak mau (beli lagi). Orang kelas menengah ini belanja kan bukan karena mudah saja. Murah juga, tergantung barangnya. Kalau harganya ratusan ribu ya mungkin bisa tapi kalau bedanya ratus juta, orang jadi realistis," kata dia.

Mobil Ini Bakal Dapat PPnBM 0 Persen di Maret: Dari Sedan, MPV, hingga SUV!

Pasar otomotif Indonesia menuju gairah baru, setelah Kementerian Koordinasi Perekonomian RI akan memberikan relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) produk otomotif per Maret tahun ini.

Dalam rencana atau skenario relaksasi PPnBM tersebut, realisasinya dilakukan tiga tahap. Tahap pertama pada Maret-Mei, diskon PPnBM sebesar nol persen. Tahap kedua, Juni-Agustus sebesar 50 persen dan tahap ketiga September-November diskonnya tinggal 25 persen.

Namun, tidak semua produk otomotif mendapat relaksasi PPnBM tersebut. Ada beberapa kriteria, yakni kapasitas mesinnya 1.500 cc ke bawah, diproduksi di dalam negeri, dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 70 persen.

Berdasarkan data yang diperoleh Merdeka.com, atas kriteria itu, tidak semua mobil sedan dan berpenggerak 4x2 bakal mendapat insentif kala pandemi tersebut.

Berikut model mobil yang bakal mendapat insentif PPnBM 0 persen di Maret tahun ini:

1. Model Sedan

Di segmen sedan 1.500 cc, semula PPnBM yang dipungut sebesar 30 persen. Dengan insentif tersebut, maka PPnBM-nya jadi 0 persen. Model mobil yang beruntung di sini adalah Toyota Vios.

2. Hatchback

PPnBM mobil ini sebesar 10 persen dan bakal jadi 0 persen di Maret nanti terutama untuk model Toyota Yaris, Honda Jazz, dan Honda Brio (non-LCGC).

3. Multipurpose Vehicle (MPV)

Mobil ini juga dikenai PPnBM 10 persen, tapi akan dibebaskan jadi 0 persen untuk model Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Toyota Sienta, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, Mitsubishi Xpander, dan Wuling Confero.

4. Sport Utility Vehicle (SUV)

Besaran PPnBM-nya sama dengan segmen MPV. Model-model yang bakal dapat 'gratis' PPnBM ini adalah Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda Brio, Honda HR-V, dan Honda CR-V Turbo.

Beberapa merek otomotif menolak mengomentari berita ini.

Namun, Jongkie Sugiarto, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pernah mengatakkan relaksasi PPnBM fokus pada produk yang diproduksi di dalam negeri.

Tujuannya supaya produk tersebut lebih laku di pasar supaya meningkatkan volume produksi pabrikan otomotif di Tanah Air yang rata-rata volume produksinya kurang dari 70 persen. Padahal baru di level 70 persen lah pabrikan otomotif bisa bernapas lega, karena minimal bisa mencapai titik impas (BEP).

Sejak pandemi, pasar otomotif RI terpuruk dengan penjualan turun sekitar 46 persen di 2020.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta
Istri Nekat Bikin Usaha saat Suami di-PHK, Modal Rp50.000 dan Kini Punya 14 Karyawan dengan Omzet Rp150 Juta

Setelah di-PHK, suaminya mulai mencari peluang lain dengan bekerja di proyek. Namun sayangnya dia malah ditipu hingga harus mengorbankan motornya.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023

Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.

Baca Selengkapnya
Kredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?
Kredit Ini Jadi Motor Terbesar Penggerak Kinerja Bank BTN, Sektor Apa?

Realisasi penyaluran kredit dan pembiayaan BTN sepanjang tahu 2023 mencapai Rp333,69 triliun.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya