Merdeka.com - PT KA ‎Properti Manajemen (KAPM), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI), mengalami banyak kendala dalam pembangunan jaringan Listrik Aliran Atas ‎(LAA) jalur KA Bandara Soekarno-Hatta. ‎Kendala tersebut diantaranya banyaknya fasilitas operasi bandara berupa kabel ‎power, telekomunikasi, dan fasilitas untuk pengaturan operasi pesawat dan fasilitas lainnya di lokasi pemasangan jaringan LAA tersebut.

Marketing Public Relations KAPM ‎Riesta Junianti ‎mengungkapkan, selain kendala di atas, pihaknya juga kesulitan dalam pemasangan Supporting Overhead Conductor Rail di area taxiway masih dalam proses perizinan, adanya penentuan as rel yang masih belum fixed, serta kendala dalam pembangunan area stasiun Basoetta.

"Tapi kita optimis sesuai target di mana dalam satu tahun ke depan akan selesai. Pengerjannya sudah dimulai bulan Juni kemarin," tuturnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (2/7).

Nantinya penanggung jawab kereta bandara, selain KAPM, juga ada PT Railink. Secara spesifik, PT Railink yang nantinya akan mengoperasikan kereta bandara Soetta.

"Lokasi pengerjaan proyek ini dimulai ‎antara Stasiun Batuceper ke arah Bandara Soekarno-Hatta dengan target ‎penyelesaian satu Tahun kedepan," ungkap Riesta.

Seperti diketahui, kereta Bandara Soetta sendiri‎ akan menjadi moda alternatif bagi warga DKI Jakarta dan sekitarnya untuk menuju Bandara Soetta. Proyek tanpa melibatkan APBN ini ditargetkan akan selesai dan beroperasi pada Mei 2017.‎