Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Indonesia Ternyata Baru 0,3 Persen
Merdeka.com - Indonesia sebagai paru-paru dunia turut menyimpan potensi sumber daya energi baru terbarukan (EBT) dalam jumlah besar. Namun sayang, pemanfaatannya masih sangat minim.
Kepala Sub Direktorat Keteknikan dan Lingkungan Aneka EBT, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Martha Relitha Sibarani mencatat, Indonesia setidaknya punya 5 sumber energi baru dan 6 sumber energi terbarukan.
Akan tetapi, potensi energi baru terbarukan kategori terduga sejauh ini masih diperhitungkan. "Jadi bisa dikatakan, masih 0,3 persen potensi yang dikembangkan, amat sangat kecil," ujar Martha dalam sesi webinar, Minggu (26/6).
Martha lantas coba buka catatan soal pemanfaatan potensi energi terbarukan di Tanah Air, yang bersumber dari panas bumi, air, bioenergi, surya, angin (bayu), serta arus dan gelombang laut.
Berdasarkan data per Desember 2021, Indonesia tercatat menyimpan 3.686 Giga Watt (GW) potensi energi terbarukan, atau sekitar 3.686.000 Mega Watt (MW). Namun, pemanfaatannya baru sekitar 11.585 MW.
Potensi Energi Surya
Sebagai contoh, Indonesia sebagai negeri Khatulistiwa menyimpan potensi 3.295 GW energi surya yang berasal langsung dari panas matahari. Sayangnya, itu masih termanfaatkan sangat minim, 217 MW.
"Kalau kita bilang energi surya, ada di semua tempat. Tapi yang membedakan kualitasnya, ada yang cukup trick, ada yang masih bagus untuk dikembangkan," imbuh Martha.
Selain cahaya matahari, Nusantara juga dilimpahi sumber energi bayu atau angin yang besar. Adapun potensinya untuk jadi sumber energi sebesar 155 GW, namun baru termanfaatkan 154 MW saja.
"Potensi angin (lebih dari 6 m/s) terutama terdapat di NTT, Kalsel, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Aceh, dan Papua," beber Martha.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perdana, Indonesia punya SBPU Hidrogen Hijau pertama untuk pengisian energi bagi kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusda merespon transformasi itu untuk masuk ke bisnis kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) sukses mengamankan pasokan energi nasional selama masa Natal dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaFilipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca Selengkapnya