Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peluang dan Lowongan Pekerjaan di Masa Pandemi Corona

Peluang dan Lowongan Pekerjaan di Masa Pandemi Corona Ilustrasi Bekerja. istimewa ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Pandemi corona berdampak parah ke perekonomian. Banyak perusahaan tak bisa bertahan akibat dampak kebijakan untuk memutus mata rantai penularan. Kebijakan tersebut seperti larangan berkumpul, harus jaga jarak dan bahkan beberapa kantor harus tutup untuk menghentikan penularan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 82 persen tenaga kerja mengalami perubahan pendapatan atau penurunan akibat pandemi Covid-19. Data tersebut diperoleh berdasarkan survei online dilakukan BPS kepada 87.000 tenaga kerja.

"Dari sisi perubahan pendapatan bahwa ada penurunan pendapatan sekitar lebih dari 82,85 persen," kata Direktur Statistik Kependudukan dan Ketenagakerjaan BPS, Nurma Midayanti, dalam video conference di Jakarta, Rabu (6/10).

Sementara sebanyak 15 persen tenaga kerja dari jumlah sampel tersebut tidak mengalami perubahan pendapatan atau tetap. Kemudian sisanya sekitar 2,55 persen justru mengalami peningkatan.

"Kemudian 8 dari 10 perusahaan mengalami penurunan pendapatan. Dari sisi pendapatan perusahaan itu sekitar 8 dari 10 dengan UMK yang paling mengalami dampak penurunan pendapatan," kata dia.

Kemudian survei Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mencatat sebanyak 54 persen pekerja di Indonesia mengalami dampak signifikan akibat pandemi Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 35 persen diberhentikan secara permanen, dan 19 persen sisanya dirumahkan sementara.

"Itu adalah data yang kita dapatkan bahwa valid terjadinya pemutusan hubungan kerja dari dunia usaha pada dunia kerja," kata Country Manager Jobstreet Indonesia dalam video conference di Jakarta, Rabu (6/10).

Adapun pekerja yang paling terkena dampaknya dalam hal pemberhentian kerja permanen atau sementara yakni di sektor hospitality atau catering yang mencapai 85 persen. Kemudian diikuti oleh pariwisata dan travel yakni 82 persen.

Meski demikian, tak semua sektor usaha terdampak corona. Masih ada beberapa sektor usaha yang masih butuh tenaga kerja atau karyawan di tengah pandemi. Berikut rinciannya:

Pekerjaan yang Masih Dibutuhkan

Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim menyebut masih terdapat 10 jenis pekerjaan di berbagai perusahaan yang masih aktif melakukan perekrutan di tengah masa pandemi Covid-19. Setidaknya 10 jenis pekerjaan tersebut masih dibutuhkan selama enam bulan ke depan.

"Dari data yang kami miliki 10 jenis pekerjaan yang masih aktif melakukan perekrutan itu kami dapatkan dari perusahaan yang mengatakan bahwa mereka 6 bulan masih akan merekrut karyawan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Rabu (6/10).

Dia mengatakan, 10 jenis pekerjaan yang ditawarkan masih cukup umum. Seperti misalnya sales atau customer service. Jenis pekerjaan itu masih memiliki presentase paling tinggi yakni mencapai sekitar 27 persen. Kemudian diikuti admin dan user yang juga hampir sekitar 27 persen.

Kemudian posisi pekerjaan lain yang dibutuhkan lainnya yakni akunting, engineering, IT, marketing, manufacturing, manajemen, transportasi dan logistik, dan banking finance. "Masih ada perusahaan mencari dan peluang itu masih ada," kata dia.

Adapun dari hasil survei kepada perusahaan yang membutuhkan 10 posisi kerja tersebut, mereka memprioritaskan kepada karyawan kehilangan pekerjaan mencapai 32 persen. Dengan faktor pertimbangannya adalah mereka mengalami kehilangan pekerjaan dengan harapan bisa bergabung lebih cepat.

"Sedangkan 56 persen tidak mempengaruhi keputusan mereka. Mereka fokus sesuai dengan kriteria yang dicari oleh perusahaan," kata dia.

Industri yang Masih Buka Lowongan Kerja

Situs pencarian kerja Jobstreet, mencatat terdapat 5 industri yang masih merekrut tenaga kerja dalam jumlah besar selama pandemi virus Corona (Covid-19). Data tersebut diperoleh dari hasil iklan yang masuk di situs Jobstreet.

Country Manager Jobstreet Indonesia, Faridah Lim mengatakan, rekrutmen terbesar terjadi di industri manufaktur/produksi sebanyak 5.273 lowongan. Kemudian kedua di susul industri general trading & grosir sebanyak 2.703 lowongan.

Lalu ketiga adalah industri perbankan/layanan keuangan 2.497 lowongan, ritel/merchandise 2.485 lowongan, dan computer/information technology (Software) 2.232 lowongan.

"Industri-industri berat atau yang masih membutuhkan skala power besar itu masih aktif membuka lowongan dan masih mencari pekerja," kata Faridah dalam video conference di Jakarta, Rabu (7/10).

Di sisi lain, Jobstreet juga mencatat terjadi peningkatan pelamar kerja yang cukup signifikan selama pandemi Covid-18. Peningkatan itu terjadi bahkan hingga dua kali lipat. Hal tersebut tidak lepas disebabkan oleh gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terus terjadi selama pandemi

"Dari data kami rata-rata 1 lowongan dicari oleh 400 pencari kerja atau pelamar, selama pandemi terjadi peningkatan yang signifikan menjadi 800 pelamar per satu posisi, itu dari data rata-rata semua lamaran yang ada di Jobstreet," terang Faridah.

Lowongan Kerja Paling Diincar Masyarakat

Jika dilihat per industri, Jobstreet juga mencatat ada 5 industri juga yang sangat diincar masyarakat. Dalam 3 bulan terakhir, perusahaan yang paling signifikan mendapatkan jumlah lamaran adalah general trading dan grosir itu meningkat jumlah pelamarnya mencapai 47 persen.

Lalu diikuti oleh transportasi dan logistik itu 36 persen, manufacturing dan produksi 24 persen, IT dan software 18 persen dan FMCG 17 persen.

Adapun peningkatan itu terjadi juga dikarenakan oleh industri-industri tersebut melakukan PHK dalam jumlah besar.

"Industri-industri ini juga mungkin yang secara signifikan melakukan pemutusan hubungan kerja sehingga pencari kerja di industri ini yang kehilangan pekerjaan dan mereka yang pro-aktif melamar. Sehingga kami kaitkan dari sisi Jobstreet, industri inilah yang jumlah pelamarnya yang lebih besar," tandas Faridah.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Ternyata Ini Penyebab Maraknya PHK di Perusahaan Teknologi Meski Pandemi Covid-19 Sudah Berlalu

Dia menyadari, Meta dan banyak perusahaan teknologi lainnya telah mempekerjakan terlalu banyak orang.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Harga Beras Naik, Mentan: Kita Menunggu Panen Bulan Maret

Akibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I

Baca Selengkapnya
Bappenas Buka Loker Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli, Cek Persyaratannya di Sini

Bappenas Buka Loker Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga Ahli, Cek Persyaratannya di Sini

Pendaftaran dibuka sampai besok, Selasa 20 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pencairan THR Lebaran Bermasalah, Segera Lapor ke Nomor Ini

Pencairan THR Lebaran Bermasalah, Segera Lapor ke Nomor Ini

Posko pengaduan THR dapat diakses oleh pekerja maupun buruh di hari kerja.

Baca Selengkapnya