Pelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 China Bantu Ekonomi Global Tak Jadi Suram

Selasa, 31 Januari 2023 20:11 Reporter : Merdeka
Pelonggaran Kebijakan Zero Covid-19 China Bantu Ekonomi Global Tak Jadi Suram Konferensi Pers KSSK. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, prospek ekonomi global yang diprediksi 'gelap' oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) tahun 2023 ini menemui titik cerah.

Menkeu tak menampik sebelumnya ekonomi global diprediksi tumbuh lebih lambat akibat fragmentasi dari geopolitik dan masih adanya risiko resesi di Amerika Serikat dan Eropa. Namun, berkat kebijakan penghapusan zero covid di China diyakini bisa mengurangi perlambatan tersebut.

"Meskipun demikian membaiknya prospek ekonomi di China dengan dilaksanakan penghapusan zero covid policy, diperkirakan akan mengurangi resiko dari terjadinya perlambatan ekonomi global yang lebih dalam," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK I Tahun 2023, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/1).

Sejalan dengan kondisi tersebut, pengetatan kebijakan moneter di negara maju diperkirakan mendekati titik puncaknya dengan suku bunga yang masih akan tetap tinggi di sepanjang tahun 2023 ini. Bahkan secara kumulatif, BI sudah menaikkan suku bunga acuan total 225 bps dari Agustus 2022 hingga awal tahun 2023.

Meski ekonomi global diprediksi tumbuh lebih lambat, pemerintah tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini tetap akan kuat sejalan dengan penghapusan kebijakan PPKM dan meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA) serta berlanjutnya penyelesaian berbagai proyek-proyek strategis nasional.

"Dari sisi pertumbuhan ekonomi kami memperkirakan pada tahun 2022 akan mencapai pada kisaran 5,2 hingga 5,3 persen. Ke depan pertumbuhan ekonomi nasional pada 2023 diperkirakan akan tetap kuat," ujarnya.

Di sisi lain, Menkeu melihat ketidakpastian pasar keuangan global mulai berkurang dan ini berdampak positif bagi negara-negara berkembang, hal ini terlihat dari meningkatnya aliran modal global, serta berkurangnya tekanan pelemahan nilai tukar dari berbagai negara.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com [azz]

Baca juga:
Amerika Serikat Dibayangi Masalah Kemiskinan, Jumlah Gelandangan Terus Meningkat
Sri Mulyani Bawa Kabar Baik, Ekonomi Dunia Kemungkinan Tak Jadi Resesi di 2023
Peluang Resesi di RI Masih Rendah, Ini 2 Faktor Penguatnya
Emas Jadi Pilihan Tepat Investasi di Tengah Ancaman Resesi
Indonesia Punya Secercah Harapan di Tengah Ancaman Resesi Global
Ekonomi di China Pulih, Indonesia Makin Jauh dari Dampak Resesi Global

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini