Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelemahan ekonomi China hantam Malaysia

Pelemahan ekonomi China hantam Malaysia Ilustrasi Ekspor Impor. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonomi China masih melemah dan permintaan akan produk impor terus menurun. Kondisi ini secara langsung menghantam perekonomian Malaysia, khususnya ekspor mereka China.

Tak hanya itu, rendahnya harga komoditas global juga menyulitkan Malaysia. BIMB Security Research mengharapkan ekonomi Malaysia bisa tumbuh stagnan tahun ini, namun dengan catatan adanya pemulihan harga komoditas dalam beberapa bulan ke depan.

"Prospek pertumbuhan masih rapuh di negara maju, dan ditambah lagi risiko melemahnya pertumbuhan pasar negara berkembang. Hal ini menyiratkan akan ada tekanan ekspor Malaysia," isi kutipan laporan BIMB seperti dikutip dari Thestar, Kamis (11/2).

"Namun kami tetap berharap pertumbuhan ekspor akan positif dalam beberapa bulan ke depan."

Surplus neraca perdagangan Malaysia merosot ke 8 miliar ringgit pada Desember 2015. Angka ini jauh lebih rendah dibanding Oktober lalu, di mana surplus neraca perdagangan Malaysia mencapai 12,2 miliar ringgit.

Nilai ekspor Malaysia hanya meningkat 1,4 persen secara year on year (yoy) yaitu menjadi 68,3 miliar ringgit pada Desember lalu. Angka ini jauh lebih rendah dibanding kenaikan bulan November yang mencapai 6,3 persen.

Sedangkan impor Malaysia naik 3,2 persen menjadi 60,3 miliar ringgit pada Desember lalu. Angka ini juga jauh lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, di mana pertumbuhannya mencapai 9,1 persen.

Akibatnya, surplus perdagangan Malaysia Desember turun 916,2 juta atau 10,3 persen menjadi hanya 8 miliar ringgit.

Badan statistik Malaysia menyebut, melambatnya pertumbuhan ekspor terjadi karena berkurangnya pengiriman gas alam. "Ekspor gas alam cair melambat di Desember, sementara produk elektronik dan listrik menunjukkan pertumbuhan positif."

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

Proyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China

AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China

Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Ekonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi

Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya