Pelaku Usaha dan UMKM Harus Bisa Adaptasi di Era New Normal
Merdeka.com - The new normal atau tatanan kehidupan baru menjadi kajian yang hangat saat ini. Satu sisi, banyak pihak yang ingin segera kembali beraktifitas seperti biasa dan kembali memulihkan diri dari imbas pandemi covid-19, termasuk bagi pelaku usaha.
Ketua Umum Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas), Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan bahwa pelaku usaha harus mampu beradaptasi dengan cepat dalam situasi seperti ini.
"Para pelaku usaha di Indonesia, baik itu UMKM, perusahaan besar atau perusahaan kecil lainnya, harus mulai bisa beradaptasi. Mereka harus bisa mengupdate skill mereka untuk menghadapi krisis seperti sekarang," kata Bayu dalam video konferensi, Rabu (27/5).
Menurut Bayu, salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan skill adalah dengan digitalisasi. Dengan digitalisasi, Bayu berharap dunia usaha di pedesaan bisa lebih maju dan unjuk gigi.
"Sekarang eranya sudah era digital. Tentu kita sangat berharap dari BUMDes agar digitalisasi ini dapat berjalan agar bisa menopang para pelaku usaha yang ada di pedesaan, dan juga berkontribusi kepada dunia usaha, karena sekarang saatnya desa ini unjuk gigi," ujarnya.
Konglomerasi Desa
Selain itu, dia juga menambahkan bahwa sudah saatnya dilakukan konglomerasi desa untuk menopang perekonomian nasional. Menurut Bayu, ketika perekonomian di desa sudah maju, akan membawa kesejahteraan utamanya bagi masyarakat desa, dan masyarakat lainnya secara luas.
"Kalau ekonomi pedesaan bisa maju, bisa kuat, tentu akan bisa memberikan kesejahteraan pada masyarakat luas, dan para pelaku usaha di dalamnya yang terkait juga akan mendapatkan benefit dari itu semua," katanya.
"Kita juga ingin lihat desa-desa kita maju, dan memang sekarang sudah nggak zaman lagi konglomerasi di kota. Sekarang zamannya bisnis2 besar itu dimulai dari pedesaan," tutup Bayu.
Reporter: Pipit Ika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan
Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaPemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaRespons Agus Gumiwang Masuk Bursa Calon Ketum Golkar
Jawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaAturan Kenaikan Gaji PNS 8 Persen Diteken Jokowi, Besarannya Jadi Segini
Presiden Jokowi teken aturan kenaikan gaji PNS naik 8 persen per Januari 2024.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaPengusaha Minta Prabowo-Gibran Evaluasi Kenaikan PPN 12 Persen, Ini Dia Alasannya
Pengusaha meminta pemerintah bisa mengerti beberapa kelompok usaha yang tidak mampu mengantisipasi.
Baca Selengkapnya