Pefindo Ramal Penerbitan Surat Utang Capai Rp158 Triliun di 2020
Merdeka.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksi total penerbitan surat utang baik dari sukuk dan obligasi akan menembus Rp158 triliun di tahun 2020.
Kendati begitu, Pefindo memperkirakan imbal hasil (yield) untuk penerbitan sukuk korporasi akan kembali menurun pada tahun depan.
Analis Pefindo, Fikri Permana menjelaskan, potensi penurunan dilihat dari probabilitas Bank Indonesia (BI) yang masih memiliki ruang terhadap penurunan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) sampai tahun depan.
"Ini tak hanya terjadi pada sukuk tapi juga semua surat utang. Dan imbal hasil sukuk kan tidak mengacu pada tingkat kupon tertentu. Secara indikasi, nilai kuponnya atau yield tergantung kondisi pasar saat diterbitkan," tuturnya di Jakarta, Selasa (19/11).
Namun, secara umum pihaknya menyebut tren penerbitan sukuk terus mengalami perbaikan. Ini diikuti pemahaman terhadap instrumen sukuk yang semakin baik, literasi atau pengetahuan terkait ekonomi Islam juga semakin berkembang.
"Karena itu, keberadaan sukuk diharapkan bisa jadi pendorong pada penerbitan surat utang tahun depan," ujarnya.
Sukuk Tahun Ini Lebih Baik Dibanding 2018
Senada, Assistant Vice President Corporate Ratings Division Pefindo Niken Indriarsih mengatakan sukuk tahun ini lebih baik jika dibandingkan tahun 2018 lalu.
"Per Oktober 2019, nilai penerbitan sukuk telah mencapai Rp16,3 triliun, padahal pada 2018 lalu, nilai penerbitannya tidak sampai Rp10 triliun," ungkap dia.
Hal ini mengindikasikan adanya perkembangan yang lebih baik terhadap sukuk di tahun 2019.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaTambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaBulog Beri Sinyal Harga Beras Bakal Turun Jelang Lebaran, Ini Faktor Pemicunya
Sejumlah wilayah sentra produksi kini telah memasuki musim panen raya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaProduksi Uang Palsu Mencapai Rp100 Juta di Bekasi, Sepasang Kekasih Diringkus Polisi
Sepasang kekasih itu sudah menjual sekitar Rp100 juta uang palsu
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya