Pedasnya harga cabai buat inflasi November naik jadi 0,47 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sebesar 0,47 persen pada November 2016. Angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,14 persen. Inflasi tahun kalender (Januari-November) tercatat 2,59 persen dan secara year on year (yoy) sebesar 3,58 persen.
"Kalau dilihat series inflasi, dibandingkan antar bulan memang relatif 3 bulan sejak September Oktober November relatif lebih tinggi sedikit dibanding tahun lalu. Namun secara keseluruhan (yoy) 2016, selalu lebih rendah dibanding kondisi 2015. Mudah-mudahan ini bertahan sampai Desember, selain ada Natal juga ini dikenal sebagai periode inflasi tinggi" jelas Kepala Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, di kantor pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/12).
Dari 82 kota IHK, tercatat inflasi terjadi pada 78 kota dan deflasi di 4 kota. Inflasi tertinggi terdapat di daerah Manado sebesar 2,86 persen dengan IHK 127,58 dan terendah di daerah Singkawang sebesar 0,05 persen dengan IHK 124,51.
"Inflasi tertinggi di Manado 2,86 persen, yang bikin gara-gara adalah tomat sayur, naiknya mahal banget. Dan ada cabai. Kenapa Manado? Ya kan dabu-dabu harus ada tomat, cabai, dan bawang. Dabu-dabu orang Manado tanpa itu seperti nasi tanpa garam.Inflasi terendah ada di Singkawang," jelasnya.
Sedangkan deflasi tertinggi terdapat di daerah Bau-Bau sebesar -1,54 persen dengan IHK 128,12 dan terendah terjadi di Kendari -0,22 persen dengan IHK 121,52. "Kenapa di sana? Mereka penggemar ikan dan harga ikan lagi murah-murah," ungkapnya.
Menurut kelompok pengeluaran mengalami inflasi, bahan makanan menyumbang 1,66 persen, kelompok makanan jadi minuman rokok dan tembakau, 0,25 persen.
"inflasi terbesar adalah bahan makanan, didominasi oleh cabai baik rawit atau merah, di mana harganya bikin pedasnya enak engga enak. Dan ada makanan jadi minuman rokok dan tembakau, terutama kenaikan harga rokok," ujarnya.
Selanjutnya kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar menyumbang 0,16 persen, kelompok kesehatan 0,30 persen , kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 0,07 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok sandang 0,01 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaData BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaHarga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaPecah Rekor, Harga Beras di Bulan Februari 2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah
Berdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung, Ketahui Sejumlah Bahan Pangan Lokal Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi Putih
Indonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaPermintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Zulhas, Wali Kota Semarang Temukan Harga Cabai Masih Rp100 Ribu per Kg
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menemukan harga cabai masih tinggi setelah meninjau Pasar Jatingaleh, Semarang, Rabu (20/12).
Baca Selengkapnya