Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pastikan Bansos Tepat Sasaran, KKP Perkuat Kolaborasi dengan Kemensos

Pastikan Bansos Tepat Sasaran, KKP Perkuat Kolaborasi dengan Kemensos nelayan. CHEN WS / Shutterstock

Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memperkuat koordinasi bersama Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan penyaluran bansos dapat tepat sasaran. Khususnya bagi nelayan dan pelaku usaha lainnya di sektor perikanan dan kelautan.

"KKP terus mengawasi dan bekerja sama dengan Kemensos agar bansos yang disiapkan oleh pemerintah benar-benar sampai kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan serta pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan lainnya," ujar Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Muhammad Zaini dalam webinar bertajuk Solusi Pembiayaan dan Pemasaran Perikanan di Tengah Pandemi, Selasa (6/10).

Zaini mengatakan, saat ini manfaat bansos sangat penting untuk meringankan beban ekonomi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Sehingga penyaluran bansos harus dipastikan tepat sasaran.

"Di mana dampak pandemi di lapangan ini sangat menyulitkan ekonomi para nelayan dan lainnya, misalnya terganggunya sistem rantai pasokan ikan dan komoditi laut lainnya. Sehingga produk ikan mengalami kelebihan supply akibat tidak terserap oleh pasar. Jadi bansos harus tepat sasaran," jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya juga meminta Kemensos agar menyerap berbagai produk hasil laut nelayan Indonesia dalam penyaluran bansos. Langkah strategis ini dianggap mampu melindungi kelangsungan bisnis para pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan nusantara.

"Karena, terjadinya kelebihan supply ikan yang tidak terserap oleh pasar membuat harga ikan mengalami penurunan. Sehingga pada akhirnya nelayan tidak bisa melaut dan usahanya menjadi terancam," tukasnya.

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Safri Burhanuddin menyatakan, penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) untuk nelayan, petambak dan pembudidaya belum dilaksanakan dengan maksimal karena adanya kendala dalam sinkronisasi data penerima.

Tercatat, dari 1,1 juta nelayan terdampak pandemi Corona, baru 20 persen saja yang menerima BLT. Adapun jumlah BLT yang disalurkan kepada nelayan jumlahnya sama dengan BLT reguler yakni sebesar Rp 600 ribu.

"Menteri KKP bilang ada 1,1 juta nelayan yang terdampak, nah, ini dibagi dulu, siapa yang dapat BLT. Kendalanya, setelah sinkron dengan data Kemensos, hanya 20 persen yang masuk basis data, makanya harus ada harmonisasi lagi," jelas Safri dalam diskusi virtual bersama wartawan, Minggu (31/5).

Untuk itu, pihaknya sedang berusaha menuntaskan tumpang tindih data tersebut agar penyaluran BLT ke 80 persen nelayan bisa segera dilakukan. Untuk yang sudah berjalan, BLT akan diberikan setiap bulan hingga Desember 2020 mendatang.

Sempat ada wacana untuk mengganti bantuan tunai tersebut dengan sarana dan prasarana perikanan, seperti bibit, pakan dan lainnya. Namun Safri menyatakan, pemerintah sepakat untuk menyalurkan bantuan dalam bentuk uang tunai agar bisa disesuaikan dengan kondisi keuangan nelayan saat ini.

"Tadinya ada bentuk bibit, pakan, tapi sekarang ini cash semua. Tadinya kan mau diganti tapi nggak jadi, kan mungkin ada yang butuh, ada yang nggak butuh, kalau uang kan bisa mereka pakai sesuai dengan kebutuhan," katanya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Jelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya

Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar Sepakat dengan Wapres soal Dugaan Penyalahgunaan Bansos: Penting untuk Ditindaklanjuti Bawaslu

Ganjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.

Baca Selengkapnya
Patung Bung Karno di Banyuasin Mendapat Kritikan dari Dewan Kesenian Sumsel, Ini Alasannya

Patung Bung Karno di Banyuasin Mendapat Kritikan dari Dewan Kesenian Sumsel, Ini Alasannya

Perubahan bentuk patung Bung Karno di Banyuasin belum lama selesai, namun sudah mendapatkan kritikan dari seniman dan dewan kesenian.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon

Bawaslu Nilai Jokowi Boleh Bagikan Bansos, Kecuali Ajak Memilih Paslon

Bawaslu sedang berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kepala Bulog Bayu Krisnamurthi terkait mekanisme penyaluran bantuan sosial saat kontestasi pemilu.

Baca Selengkapnya
Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Bansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun

Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.

Baca Selengkapnya