Pasokan cukup, pemerintah janji takkan buka keran impor beras
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memimpin rapat koordinasi ketahanan pangan di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (23/2).
Rapat tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Ferry Mursidan Baldan, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin dan Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat.
Rapat membahas harga beras yang belakangan ini melonjak di pasaran. Dari penjelasan JK sapaan akrabnya, kenaikan harga beras terjadi lantaran kekurangan pasokan bukan karena ada penimbunan atau perilaku nakal pedagang.
JK menegaskan, pemerintah masih memiliki pasokan beras sebanyak 1,5 juta ton di gudang Bulog. Selain itu, lanjut JK, pemerintah juga menjamin pasokan beras akan terus tersedia lantaran panen raya akan segera tiba.
"Produksi oke. Tapi bulan depan itu panen sudah. Jadi Maret, April sampai Mei itu panen. Jadi tidak ditakutkan lagi. Hanya masalah kekurangan suplai saja padahal ada di gudang. Karena masalah administrasi. Sudah selesai," ucap JK.
Karena itu pemerintah memastikan tidak akan membuka keran impor beras. Selain itu, pemerintah sudah mematok harga raskin sebesar Rp 1.600 per kilogram. "Nggak, nggak. Sampai sekarang nggak. Artinya impor itu kalau perlu, sekarang ini. Tapi kalau ada apa-apa ya tidak soal (impor)," tegas JK.
Dia menjelaskan, salah satu faktor yang membuat harga beras naik adalah kurangnya pasokan raskin. JK menginstruksikan Bulog segera menggelontorkan 300.000 raskin ke seluruh pelosok tanah air.
"Karena masalah-masalah administrasi teknis selama 3 bulan terakhir ini, raskin yang mestinya sudah keluar 500.000 ton sekian baru keluar 140.000. Jadi ada kurang pasokan di bawah," kata JK.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Izinkan Lagi Bulog Impor Beras 1,6 Juta Ton di 2024, Ini Alasan Kemendag
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaPemerintah Sudah Salurkan 1,46 Juta Ton Beras Bantuan Pangan untuk 21,3 Juta Kepala Keluarga
Dari 10 Kg beras yang diberikan oleh pemerintah, telah memenuhi sepertiga dari kebutuhan bulanan.
Baca SelengkapnyaTahun Depan, Pemerintah Bagi-Bagi Beras Lagi ke 22 Juta Keluarga Miskin
Sejak Maret-Desember 2023, Bulog sudah mendistribusikan 1,4 juta ton bantuan pangan beras kepada keluarga miskin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi: Data Penerima Bantuan Pangan Bulog Ditambah 8 Persen
Presiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bakal Impor 2 Juta Ton Beras di 2024, Ini Daftar Negara Asalnya
Namun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaBulog Khawatir Pemilu Serentak 2024 saat Musim Paceklik, Harga Beras Bakal Melonjak?
Untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Pencoblosan Pemerintah Setop Penyaluran Bansos, Ini Alasannya
Penyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBeras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran
Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya