Pasar Filipina Belum Bisa Terima Produk Berbahasa Indonesia
Merdeka.com - Direktur dan Pendiri Alfamart Filipina Robert Kwee menyoroti sulitnya produk Indonesia untuk bisa masuk ke pasar ritel di negara tetangga Filipina. Menurutnya, salah satu kendala utama yakni ketidakcocokan bahasa antara produk Indonesia dan pasar di Filipina.
Robert bercerita, dirinya kerap ditanyai pengusaha bagaimana cara masuk ke market di Filipina. Dia menjawab, penamaan produk dalam Bahasa Indonesia seringkali tak ramah di telinga warga Filipina yang berbahasa Tagalog.
"Saya akhir-akhir ini sering dapat pertanyaan, how to enter retail market in Philipines? Ternyata banyak kendala, contohnya namanya tidak cocok dengan Philippines market," kata Robert dalam sesi teleconference, Kamis (30/7).
Menurut dia, Pinoy (sebutan bagi orang Filipina) cenderung berorientasi terhadap produk-produk asal Amerika Serikat. Secara penamaan, mereka juga lebih akrab dengan segala hal yang berbahasa Inggris.
"Banyak merek Indonesia yang kurang cocok, tapi ada beberapa yang mirip. Misal Tolak Angin. It can be easily translated. Di Tagalog it has the same meaning. Makanya di sana bisa langsung masuk," ujar Robert.
"Tapi ada beberapa merek yang harus ditranslet. Jadi banyak hal di Filipina culturally US orientation, pakai Bahasa Inggris. Dan bahasa tersebut salah satu kendala perusahaan Indonesia bisa masuk Filipina," dia menegaskan.
Di sisi lain, dia mencermati sebenarnya perusahaan Indonesia punya potensi yang sangat besar untuk merambah pasar Asean. Robert menilai, korporasi asal Tanah Air memiliki kekuatan lebih besar dari perusahaan asal negara lain di kawasan Asia Tenggara.
"Talent di Indonesia itu far stronger dan far better than some other Asean countries. Di seluruh asean, terutama di Filipina, itu banyak back offices yang sebetulnya dari Indonesia. Tapi sepertinya belum diekspos. Maybe we are too humble," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog akan tingkatkan distribusi beras SPHP ke pasar-pasar tradisional maupun program pasar murah demi tekan harga beras.
Baca SelengkapnyaArief menyebut, kelangkaan beras saat ini diakibatkan oleh dampak El Nino yang mempengaruhi produksi padi di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaGuna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata, Ini Penyebab Sebenarnya Beras Sulit Ditemukan di Alfamart dan Indomaret
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaForum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca SelengkapnyaDepresiasi nilai tukar Rupiah tidak sampai mengganggu rantai pasok bahan baku produk milik perseroan.
Baca SelengkapnyaAda yang mengaku mencoba lebih dari 5 makanan dari tenant berbeda
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca Selengkapnya