Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panen Jagung Melimpah, Harga Jagung Turun dan Jangan Diskreditkan Petani

Panen Jagung Melimpah, Harga Jagung Turun dan Jangan Diskreditkan Petani Ilustrasi jagung. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan panen jagung tengah berlangsung di mana-mana. Dengan panen yang melimpah, harga jagung saat ini sedang mengalami penurunan.

"Faktanya saat ini panen terjadi di mana-mana, seperti di Tanah Karo, Simalungun, Lampung Timur, Gorontalo, Tanah Laut, Pandeglang, Grobogan, Blora, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sragen, Wonogiri, Boyolali, Bone, Jeneponto, Bolaang Mongondo, dan Minahasa Selatan. Harga mulai turun dari Rp 5.200 - Rp 5.400 per kilogram menjadi Rp 4.300 – Rp 4.700 per kilogram dengan kadar air 15 persen - 17 persen," ungkap Kepala Sub Direktorat Jagung dan Serealia Andi Saleh saat dimintai keterangan, Jumat, (15/2).

Lebih lanjut, Andi Saleh meminta Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian untuk turun ke wilayah sentra produksi sehingga bisa melihat kondisi riil di lapangan. Andi menyebutkan ada ketimpangan distribusi antara wilayah sentra dan non sentra.

"Produksi jagung ada di seluruh Indonesia sementara konsumen jagung terbesar ada di Jawa, terutama di Jawa Timur. Perbaikan infrastruktur logistik yang sifatnya lintas sektoral itu bisa dikoordinasikan oleh Kemenko Perekonomian," tegas Andi.

Sebelumnya, Deputi Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Machmud menyebutkan adanya keterlambatan dari pihak pemerintah dalam mengantisipasi kekurangan jagung saat paceklik. Pernyataan tersebut disesalkan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHPTP) Gatut Sumbogodjati. Menurut Gatut, pernyataan itu mendiskredit kerja para petani jagung yang sudah berproduksi maksimal, bahkan pada periode musim yang sering disebut paceklik.

"Kami minta Bu Musdhalifah jangan hanya mengutip dan menyebarkan berita yang tidak didukung oleh data lapangan. Kami khawatir pernyataan beliau dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang mendukung impor. Kebijakan impor di kala panen seperti ini bisa menyakiti petani," seru Gatut.

Dalam pernyataannya, Mushdalifah turut menyebutkan bahwa harga jagung pipilan sudah menyentuh harga Rp 6.200 per kilogram. Data ini dibantah oleh Gatut.

"Harga jagung Rp 6.200/kg karena harga itu tidak pernah terjadi dan tidak pernah dinikmati oleh petani. Kami belum pernah temukan di lapangan. Pabrik pakan pun belum pernah menjual harga jagung pipilan kering Rp 6.200/kg," tandas Gatut.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Serealia Bambang Sugiharto meminta semua elemen pemerintah untuk mewujudkan cita-cita pemerintahan Jokowi –Jusuf Kalla untuk mewujudkan swasembada pangan.

"Pernyataan yang mendukung impor jagung tentunya tidak sesuai dengan nawacita pemerintahan Jokowi – JK. Kita bisa berkaca pada impor beras sudah dilakukan tahun 2018. Buktinya harga beras tahun 2019 tetap naik dan beras impor menumpuk di gudang impor. Apakah tidak jera dengan fakta ini dan fenomena kedelai sehingga akan diberlakukan untuk jagung?," ujar Bambang.

Menyoroti pernyataan Mushdalifah, Bambang meminta para pejabat untuk berbicara lebih akurat, cermat dan tidak menimbulkan spekulasi serta mendistorsi pasar. "Ada pihak-pihak yang bisa tersakiti," ungkapnya.

Lebih lanjut, Bambang meminta Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan audit investigasi terhadap peternak layer yang selama ini berteriak kekurangan jagung. Bambang mencurigai bahwa peternak yang berteriak selama ini adalah peternak besar.

"Ada indikasi bahwa yang berteriak selama ini adalah peternak besar yang usahanya dibagi-bagi ke peternak kecil sehingga selalu menuntut bermacam fasilitas dari pemerintah. Kementan selalu berkomitmen untuk selalu menjembatani kebutuhan petani maupun peternak. Tapi kalau berteriak untuk selalu menuntut fasilitas dari pemerintah , apalagi dengan membonceng situasi politik jelang pemilu, ini perilaku tidak terpuji," ucap Bambang.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Panen Bergeser, Mendag Tak Bisa Pastikan Harga Beras Turun Dalam Waktu Dekat

Pemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.

Baca Selengkapnya
Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Pangan di Jakarta Naik, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.

Baca Selengkapnya
Jelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg

Jelang Panen Raya, Harga Beras Hanya Turun Rp200 Per Kg

Penurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Blusukan di Pasar Palembang, Ganjar Pranowo Kaget Harga Daging Mahal

Ganjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Harga Beras Turun Mulai Maret, Begini Penjelasannya

Bapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya

Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Minta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran

Minta Warga Tak Panik, Kepala Daerah Ini Ungkap Penyebab Harga Bahan Pokok Naik di Pasaran

Meski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya