Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pandemi Covid-19 Kembali Cetak Miliuner Baru, Total Kekayaan Rp15,6 Triliun

Pandemi Covid-19 Kembali Cetak Miliuner Baru, Total Kekayaan Rp15,6 Triliun Ilustrasi vaksin Covid-19. ©REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Merdeka.com - Perusahaan Biotek dari Massachusetts, Moderna kembali mencetak miliuner baru untuk ketiga kalinya di tahun ini. Pendatang terbaru tersebut ialah Robert Langer, professor chemical engineering (insinyur kimia) dan ilmuwan yang sangat aktif dengan lebih dari 1.000 hak paten.

Dia kini bisa menikmati kekayaan usai 3 persen saham yang dimilikinya pada Modena telah mampu mencapai nilai lebih dari USD 1 miliar.

Saham Moderna sendiri naik hampir 7 persen, sehari setelah perusahaan biotek ini mengumumkan bahwa mereka sudah mengumpulkan cukup banyak data dari uji coba fase tiga atas vaksin Covid-19 untuk nantinya bisa dianalisis oleh dewan independen.

Berita tersebut muncul tiga hari setelah Pfizer (perusahaan biofarmasi), merilis hasil positif dari tes percobaan vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama dengan perusahaan biotek Jerman, BioNTech.

Vaksin yang dikembangkan tersebut juga menggunakan teknologi kurir RNA, sama seperti milik Moderna, seperti melansir laman Forbes.

Forbes sendiri mengestimasi bahwa kekayaan Langer saat ini sekitar USD 1,1 miliar (Rp15,6 triliun), di mana kekayaannya tersebut berasal dari sahamnya di Moderna.

Tidak hanya itu, miliuner Langer juga mendapatkan untung dari kepemilikan saham yang lebih kecil di perusahaan startup biotek seperti Frequency Therapeutics, SQZ Biotechnologies dan Lyra Therapeutics.

Langer sendiri mengikuti jejak CEO dari Moderna, Stephen Bancel yang mempunyai nilai kekayaan lebih dari USD 2,7 miliar, dan rekan proffesor serta investor biotek, Timothy Springer dengan nilai USD 1,5 miliar. Tercatat, lahir 3 miliuner baru dari Moderna.

"Saya sangat beruntung telah bekerja sama dengan Moderna sejak awal-awal perusahaan ini berdiri," ujar Langer di sebuah email yang dikirimkan kepada Forbes.

"Saya awalnya terinspirasi dengan janji dari kurir RNA yang mempunyai potensi baru untuk pengembangan obat baru dan vaksin, dan janji tersebut pun berhasil untuk direalisasikan," tambah Langer.

Saham Naik 390 Persen sejak Awal Tahun

Saham dari Moderna sendiri sudah bertumbuh sebanyak 390 persen sejak awal tahun. Langer sendiri bergabung sebagai professor di MIT pada tahun 1978 dan setelah itu dirinya dijadikan kepala dari Langer Lab di departemen universitas chemical engineering.

Langer yang sudah menjadi pemegang saham lama dari Moderna sendiri merupakan lulusan dari MIT, di mana dia berhasil menyelesaikan gelar doktornya di chemical engineering tahun 1974, setelah professor MIT tersebut mendapatkan gelar sarjananya di Cornell University.

Selain seorang miliuner, Langer juga berhasil mendapatkan begitu banyak penghargaan. Sekaligus membuat dirinya sebagai insinyur paling sering dikutip sepanjang sejarah.

Lengkapnya lebih dari 320.000 kutipan Langer ada di Google Scholar dan sekitar 1.500 artikel ilmiah sudah dipublikasikan.

Salah satu mantan mahasiswa doktoral dari Langer Lab sendiri telah meluncurkan perusahaan biotek sendiri, seperti SQZ Biotechnologies dan Frequency Therapeutics, di mana Langer sendiri memiliki porsi saham di kedua bisnis tersebut.

Investasi Langer di Moderna sendiri sampai sekarang merupakan saham yang paling menguntungkan untuk saat ini. Profesor langer sendiri mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah berfikir bahwa kepercayaannya kepada ide dari Modena bisa membuahkan kesuksesan.

"Di luar janji yang diberikan teknologi Moderna, saya juga sangat kagum dengan komitmen kepemimpinan tim dan juga staf," tutur dia.

"Kepercayaan saya begitu banyak sampai saya tidak pernah menjual sepeser pun saham dari perusahaan Moderna sejak awal perusahaan ini didirikan," tutup Langer.

Reporter: Yoga Senjaya Putra

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera

Dirut PNM: Ekosistem Holding Ultra Mikro Jaga Keberlangsungan Pemberdayaan Perempuan Prasejahtera

Laba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.

Baca Selengkapnya
Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Industri Penerbangan RI Mulai Pulih Usai Terseok-seok Saat Pandemi Covid-19

Setelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.

Baca Selengkapnya
Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Obat Penyakit ini Dicoba Dibuat di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Ini merupakan kali pertama sebuah perusahaan sukses membuat obat di ruang hampa udara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Menteri Bahlil: Ada Investor Asing Masuk IKN Bawa Uang Rp50 Triliun

Pemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.

Baca Selengkapnya
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO

Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO

Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.

Baca Selengkapnya
Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp442 Triliun dalam Satu Hari

Kekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp442 Triliun dalam Satu Hari

Pada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.

Baca Selengkapnya