Pandemi Corona Sadarkan Indonesia Akan Rapuhnya Sistem Kesehatan
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, mengatakan wabah pandemi virus corona (Covid-19) telah membuka mata semua pihak bahwa sistem kesehatan nasional Indonesia selama ini memang rapuh.
Menteri Suharso menyatakan, saat ini banyak negara yang menyusun ulang sistem kesehatan nasionalnya, termasuk mengalokasikan anggaran untuk fasilitas kesehatan. Hal tersebut dilakukan lantaran banyak negara khawatir jika terjadi pandemi corona gelombang selanjutnya.
"Covid-19 ini seakan membangunkan kita, menjadi wake up call kita terhadap sistem kesehatan nasional, ternyata sistem kesehatan kita rapuh," ujar dia dalam Temu Konsultasi Triwulanan 2020 Bappenas-Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia yang digelar virtual, Selasa (26/5).
Dia menyinggung negara maju seperti Amerika Serikat (AS) yang mengalokasikan sebanyak 25 persen anggarannya, atau sekitar USD 1 triliun untuk belanja kesehatan. "Sekarang orang juga berlomba dalam APBN untuk menata ulang sistem kesehatan mereka. Mereka khawatir kalau sekarang ada Covid-19 ketiga yang sifatnya menjadi pandemi dunia. Nah apakah mereka cepat atau tidak?" serunya.
Presiden Jokowi Perintahkan Penataan Ulang Sistem Kesehatan
Oleh karena itu, Menteri Suharso melanjutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebutnya telah meminta Bappenas untuk mendesain ulang sistem kesehatan nasional dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Pemulihan Ekonomi dan Reformasi untuk 2021.
Dia pun meminta bantuan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk ikut berkontribusi dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai.
"Karena itu dalam kesempatan ini kami berharap hal yang sama dilakukan daerah. Bagaimana memastikan posisi puskesmas, ketersediaan rumah sakit daerah, dokter, obat, dan seterusnya," imbuh Menteri Suharso.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk menjadi negara maju tak cuma mengedepankan kecerdasan sumber daya manusianya saja.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY mengatakan Prabowo Subianto berjasa besar saat menjabat menjadi Menteri Pertahanan.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnya