Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panasonic akui kelebihan Malaysia dibanding Indonesia

Panasonic akui kelebihan Malaysia dibanding Indonesia Menara Petronas. ©www.goseasia.about.com

Merdeka.com - Panasonic melihat besarnya potensi pasar elektronik di Indonesia. Namun pemerintah dinilai kurang mendukung sektor ini. Berbanding terbalik dengan negara tetangga, Malaysia.

Presiden Komisaris Panasonic Gobel Indonesia, Rahmat Gobel melihat pasar industri Malaysia justru menguntungkan bagi perusahaannya. Diakuinya, Malaysia mampu bergerak cepat untuk mengelola industri ini. Karena itu perusahaan Jepang ini lebih memilih membangun pabrik solar cell di negeri Jiran.

"Panasonic ini ada di Indonesia sejak zaman 1960, infrastruktur belum ada, politik belum stabil. Tidak lebih baik dari sekarang. Maka itu kami komit bangun industri di Indonesia bukan bangun pabrik. Malaysia cepat membaca, visi isinya lebih jelas dari kita (Indonesia), Indonesia orientasi lapangan kerja dan ekspor sedangkan di Malaysia bukan hanya lapangan kerja saja tapi juga nilai tambah dari dari membangun industri ini," ujarnya di Hotel ShangriLa, Jakarta, Senin (13/10).

Dia juga menyebut Malaysia lebih royal dalam memberikan insentif untuk investasi pembangunan pabrik. "Malaysia agresif visi misi kuat jelas, pasti ada insentif lebih baik dari Indonesia, kita tax holiday 10 tahun, mereka bisa kasih 20 tahun, itu tadi karena membangun industri ada nilai tambah bukan cuma tenaga kerja," kata dia.

Sulitnya Indonesia membangun dan mengembangkan industri elektronik membuat keran impor dibuka besar-besaran. Kondisi ini diperparah dengan mahalnya komponen elektronik di dalam negeri.

"Punya pabriknya di Indonesia maka kami lebih aktif mengembangkan industrinya bukan impornya saja, bukan produksi dalam negeri," jelas dia.

Meskipun saat ini Panasonic membangun pabrik solar cell di Malaysia, dia tetap berharap agar pabrik solar cell juga bisa dibangun di Indonesia. "Karena pasarnya jelas dan juga besar," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Indonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya

Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.

Baca Selengkapnya
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya
Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Investasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024

Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Luhut Dapat Tugas Lagi, Kali Ini Urus Investasi Apple

Luhut Dapat Tugas Lagi, Kali Ini Urus Investasi Apple

Pemerintah tawarkan insentif menarik untuk Apple agar mau berinvestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung

Ternyata, 20 Persen Ekspor Produk Vietnam Dikuasai Samsung

Pada skala produksi Samsung, mayoritas atau setara 60 persennya dipenuhi dari pabrik di Vietnam.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.

Baca Selengkapnya