Pakai BBG bisa bawa uang lebih banyak saat pulang
Merdeka.com - Perusahaan Gas Negara (PGN) melalui PT Gagas Energi Indonesia mengajak pengemudi taksi Bandara Hang Nadim, Batam untuk beralih menggunakan bahan bakar gas (BBG). BBG disebut lebih efisien dan ramah lingkungan.
Area Head Gagas Energi Batam, Yani Suhaib, menyatakan sudah melakukan sosialisasi kepada 253 orang pengemudi taksi bandara untuk beralih ke BBG. "Kemarin saya tanyakan. Sehari mereka habis berapa, katanya 15 liter. Itu pagi isi, bisa pulang balik dua tiga rit. Artinya dengan BBG, satu rit saja sudah cukup untuk operasional sehari, tarikan kedua dan ketiga sudah bisa pikir untuk keluarga," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Penggunaan BBG lebih murah ketimbang BBM. Sebagai perbandingan, harga 1 liter setara Premium (lsp) CNG dijual Rp 4.500. Sedangkan, harga Premium Rp 6.400 per liter.
Dia menyatakan penggunaan BBG sebagai bahan bakar sudah banyak dilakukan taksi di daerah lain, di antaranya di Jakarta dan Bogor. Bahkan di Bogor, sudah banyak angkutan kota yang menggunakan BBG.
"Yang sudah jalan dan sukses itu Bogor. Di Bogor itu awalnya konverter kit bantuan dari Kementerian ESDM. Memang ada yang mau dan ada yang tidak. Tapi karena melihat bagus, mereka yang tadinya tidak mau malah berani berinvestasi. Mereka beli menyicil konverter kit-nya," kata Yani.
Konverter kit memang dibutuhkan sebagai alat untuk pengalihan BBM ke BBG. Dia mengakui harga konverter kit relatif mahal, yaitu sekitar Rp 10 juta hingga Rp 12 juta untuk tiap kendaraan. Namun, setelah alat terpasang, maka belanja bahan bakar akan lebih hemat. "Kami menawarkan ke mereka untuk pakai gas sebagai bahan bakar kendaraannya," kata Yani.
Selain lebih murah, BBG juga lebih ramah lingkungan karena emisi gas buangnya sangat kecil. BBG juga aman karena memiliki katup pelindung ganda dan membuat mesin kendaraan lebih awet karena tidak ada sisa pembakaran yang timbulkan kerak di mesin.
Humas PGN Batam, Riza Buana, menyatakan pihaknya sudah menyiapkan satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas di Batam. Rencananya, PGN akan membangun dua unit SPBG lagi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Dan ke depannya bisa diadakan mobile refuel unit (MRU), semacam tanki untuk isi ulang gas yang bisa dibawa ke mana-mana. Nanti dicari satu titik untuk MRU," kata dia.
PGN juga akan membagikan tiga unit konverter kit kepada pengemudi taksi bandara, sebagai stimulan penggunaan BBG. "Ini hanya stimulasi, harapannya begitu pengemudi taksi bisa melihat manfaat dari penggunaan gas, maka akan mengikuti menggunakan BBG," kata Riza.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaBeraksi Sejak 6 Bulan Lalu, Begini Praktik Culas Mobil Penimbun BBM Subsidi Hingga Ratusan Liter di Tangerang
AH telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca SelengkapnyaJaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam
Jika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Raya Galungan, Pertamina Tambah dan Percepat Penyaluran LPG 3 Kg di Bali
Pertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaPasok Gas ke Jakarta, PGN LNG dan Hoegh Akhirnya Sepakat Optimalkan Pengelolaan LNG Terapung di Lampung
FSRU Lampung terhubung dengan pipa bawah laut berdiameter 24 inci sejauh 21 km ke onshore receiving facility (ORF) di Lampung.
Baca Selengkapnya