Pak Jonan, obatnya memang itu?
Merdeka.com - Seminggu terakhir ini, para pengguna ransel atau akrab disebut backpakers tak bosan membicarakan penaikan tarif batas bawah penerbangan rute domestik dari 30 persen menjadi 40 persen. Peniadaan tarif murah itu sama artinya dengan "kiamat kecil".
Dunia maya mendadak sepi dari perburuan tiket pesawat harga promosi, bahkan hingga 0 rupiah, biasa ditawarkan maskapai. Kemenhub sudah melarang maskapai penerbangan murah menjual tiket di bawah 40 persen dari batas atas.
Muhammad Alwi, Direktur Angkutan Udara Kemenhub, mengilustrasikan jika harga batas penerbangan rute Jakarta-Surabaya Rp 1,6 juta. Maka, tarif bawahnya harus 40 persen dari itu, yakni Rp 600 ribu. "Sejak 1 Januari tak ada lagi tiket di bawah Rp 500 ribu."
Sulit untuk tak menilai penaikan itu buah dari kepanikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyikapi tragedi jatuhnya AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, 28 Desember lalu. Keputusan, terbit dua hari setelah peristiwa nahas itu terjadi, keluar setengah matang dan terburu-buru demi menyelamatkan muka pemerintah.
Kok bisa dibilang terburu-buru? Begini, penyebab jatuhnya AirAsia belum bisa dipastikan, faktor teknis atau nonteknis. Semua masih abu-abu sepanjang kotak hitam berada di ekor kanan AirAsia belum ditemukan dan diteliti.
Namun, Jonan sudah gerak cepat dengan menghapus tiket penerbangan murah. Seolah-olah penyebab tragedi itu adalah faktor teknis, seperti kondisi pesawat tak prima, kelalaian pilot dan lainnya.
Tarif dinaikkan agar modal maskapai merawat pesawat bertambah, sehingga keselamatan penumpang menjadi lebih terjamin. Di sisi lain, sejumlah praktisi penerbangan bilang kalau tarif murah tak ada korelasinya dengan penurunan standar keselamatan.
Kenapa juga dibilang terburu-buru? Keputusan penaikan tarif nampaknya tidak memertimbangkan dampaknya ke pariwisata tanah air. Mengingat, sasaran tembak penaikan tarif adalah rute domestik. Sementara, pesawat AirAsia tenggelam di laut melayani rute internasional, Surabaya-Singapura.
Kalau begini, objek wisata seantero negeri berpotensi sepi turis. Mereka kemungkinan lebih memilih melancong ke tempat wisata di luar Indonesia, lantaran harga tiket pesawatnya masih stabil.
Padahal, tahun ini, pemerintah menargetkan 254 juta perjalanan dilakukan wisatawan domestik dan 10 juta wisatawan mancanegara. Sektor Pariwisata juga diharapkan bisa mengurangi beban defisit transaksi berjalan.
Mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengakui, selama ini, penerbangan murah berkontribusi signifikan terhadap kemajuan pariwisata di Tanah Air.
Sebenarnya, lebih elok jika keputusan penaikan tarif pesawat dilakukan seperti halnya pemberian sanksi kepada 11 pejabat Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dinilai lalai menjalankan tugas. Keputusan itu diambil dalam waktu cepat tapi tak terkesan mendadak lantaran lewat proses investigasi Inspektorat Jenderal Kemenhub.
Alhasil, keputusan penonaktifan dan mutasi pejabat itu menuai pujian.
Jonan sendiri membantah jika penghapusan tarif pesawat murah dipicu oleh tragedi AirAsia. Menurutnya, tarif batas bawah pesawat memang sudah seharusnya dinaikkan menyusul pembengkakan biaya operasional dan pemeliharaan pesawat. Itu didorong lonjakan harga avtur dan depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Seorang kawan sih terima-terima saja tarif pesawat naik. Toh, harga tiket bukan kitab suci, terlarang untuk di ubah-ubah. Dia berharap, harga tiket pesawat tak lagi murah berbanding lurus dengan penciptaan zero accident angkutan udara.
Seumpama masih ada kecelakaan, kemudian Jonan kembali menaikkan tarif pesawat karena dianggap solusi paling mudah diambil. Maka, bertanyalah lagi: Pak Jonan, obatnya memang itu?
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Tiket Pesawat Mahal, Menhub: Tak Ada Maskapai Langgar Tarif Batas Atas
Menhub sepakat jika harga tiket angkutan udara wajib terus dipantau agar tidak melebihi ketentuan Tarif Batas Atas (TBA) yang ditetapkan Kemenhub.
Baca SelengkapnyaJarang Orang Tahu, Ini Tips Beli Tiket Pesawat Bisa Hemat hingga 25 Persen
Jarang Orang Tahu, Ini Tips Beli Tiket Pesawat Bisa Hemat hingga 25 Persen
Baca SelengkapnyaJangan Asal Pesan Tiket, Ketahui Dulu Letak Kursi Paling Aman di Pesawat
Bagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal dari Singapura dan Thailand
Harga tiket pesawat tujuan Singapura Malaysia dan Thailand lebih ramah di kantong dibandingkan tujuan wisata domestik.
Baca SelengkapnyaBegini 5 Cara Beli Tiket Pesawat agar Dapat Harga Murah di Musim Liburan
Biasanya sejumlah maskapai penerbangan menyediakan harga tiket yang lebih murah di hari Jumat.
Baca SelengkapnyaMenhub Pertimbangkan Naikkan Tarif Batas Atas, Siap-Siap Harga Tiket Pesawat Bakal Lebih Mahal
Menurut Menhub Budi, ada empat faktor utama yang membuat batas tarif pesawat melonjak.
Baca SelengkapnyaTips Dapat Tiket Pesawat Harga Murah, meski Waktunya Mepet
Harga tiket pesawat bisa turun seiring dengan semakin dekatnya tanggal keberangkatan.
Baca SelengkapnyaKronologi Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur di 36 Ribu Kaki, Pesawat Sempat Keluar Jalur Penerbangan
Akibat pilot dan kopilot Batik Air tertidur, pesawat melaju di luar jalur penerbangan dan tak merespons pusat pengendali wilayah (Area Control Centre/ACC).
Baca SelengkapnyaIngat, Penumpang Kereta Api yang Turun Melebihi Stasiun Tujuan Harus Bayar 2 Kali Lipat dari Harga Tiket
KAI menjelaskan bahwa kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga kenyamanan bersama serta menegakkan tata tertib di dalam kereta api.
Baca Selengkapnya