Organda DKI Sebut Menhub Blunder karena Izinkan Transportasi Umum Beroperasi
Merdeka.com - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan menyesali keputusan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang merestui operasional seluruh moda transportasi mulai hari ini (7/5). Hal ini dianggap menganulir langkah pemerintah yang gencar membatasi operasional transportasi umum.
"Kebijakan ini bersifat blunder jika larangan mudik itu dilonggarkan. Karena tidak dibenarkan bagaimana juga," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (7/5).
Shafruhan menerangkan, Organda telah tunduk dan mendukung penuh keputusan pemerintah yang melarang warga melakukan perjalanan mudik hari raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 yang kian meluas di Tanah Air, sehingga ke depannya perekonomian nasional kembali bergeliat.
Selama pandemi ini berlangsung, usaha sektor transportasi memang terpukul paling depan, setelah pemerintah membatasi operasional melalui kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan larangan mudik Lebaran. Bahkan pelaku usaha transportasi bus pariwisata sudah tak beroperasi 100 persen sejak Maret 2020.
Akan tetapi, pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah terkait pembatasan operasional transportasi umum demi keselamatan pengguna dan awak angkutan. Sebab, transportasi umum termasuk media penyebaran virus covid-19 di Indonesia.
Aturan Tak Jelas
Meski begitu, justru peraturan tersebut hanya bersifat seumur jagung. Ini setelah Menhub Budi melonggarkan larangan mudik saat menggelar rapat virtual bersama Komisi V DPR RI, pada 6 April 2020.
Shafruhan menyangsikan pandemi virus corona dapat berakhir dalam waktu dekat, jika Menhub Budi memberi lampu hijau bagi transportasi umum kembali beroperasi. Imbasnya sektor usaha transportasi semakin terpukul saat durasi atau waktu pandemi tak segera diputus.
"Artinya pemerintah tidak konsisten alias untuk mengendalikan pandemi corona. Jadi, makin mewabah ke daerah-daerah," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Baca SelengkapnyaASN DKI Jakarta Dilarang Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran, Ini Sanksi Diterima Jika Melanggar
Larangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik sudah diatur di dalam kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Mobil Dinas Lubuklinggau Terjang Jalan yang Baru Dicor, Tuai Sorotan
Mobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaWNI di Jepang Ceritakan Detik-Detik Terjadinya Gempa Dahsyat Magnitudo 7,4
Seorang WNI di Jepang menceritakan usai guncangan gempa, transportasi umum dihentikan
Baca SelengkapnyaKilas Balik Tragedi Bintaro, Tabrakan Kereta Api yang Disebut Mirip Kecelakaan Turangga Bandung
Dua lokomotif kereta saling bertabrakan, atau populer juga dengan istilah "adu banteng".
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKereta Tabrakan di Bandung, KA Turangga 'Adu Banteng' dengan KA Lokal
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Bus Pariwisata ini Ternyata Milik Jenderal TNI, Sosoknya Pernah Jadi Kasad di Era 3 Presiden RI yang Berbeda
Sosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca Selengkapnya