Operator Blok Masela bakal hengkang jika pakai pipa gas di darat
Merdeka.com - Pemerintah saat ini belum memberikan kepastikan terkait pengembangan Blok Masela, Maluku. Dalam pengembangan tersebut, ada dua skema pengembangan yang masih digodok yaitu kapal terapung LNG (offshore) dan pipa gas darat (onshore)
Pengamat Energi Fabby Tumiwa mengaku khawatir Inpex Corporation dan Shell Corporation yang menjadi operator blok tersebut akan hengkang apabila pemerintah memakai skema pipa gas darat atau onshore. Alasannya, skema kapal terapung LNG yang jadi pilihan atas kajian internasional dalam pengembangan Blok Masela.
"Tugas pemerintah memberi kepastian kepada investor. Jangan malah memberikan sinyal negatif berupa ketidakpastian," ujar dia di Jakarta, Jumat (8/1).
Apalagi, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu meminta investor untuk ikut membangun Indonesia dengan menanamkan modalnya. Dia pun meminta pemerintah agar putusan yang diambil berupa skema kapal terapung LNG.
"Investor seperti Inpex yang sudah komit investasi miliaran Dolar AS mestinya diperhatikan. Proyek ini mesti dilihat secara komprehensif yang memberikan keuntungan pada negara secara maksimal," kata dia.
Sementara itu, Pengamat Energi UGM Fahmy Radhi mengatakan kapal terapung LNG lebih baik ketimbang pipa gas di darat. Menurut dia, dari sisi biaya investasi dan biaya operasi, skema kapal terapung lebih murah dibandingkan pipa gas karena tidak memerlukan pembebasan lahan.
"FLNG Masela juga sejalan dengan program maritim. Menurut saya, offshore lebih baik dari onshore," jelas Fahmi.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca Selengkapnya100 Kapal Nelayan Uji Coba Pakai Bahan Bakar Gas, Satu Tabung Bisa Berlayar Seharian
Untuk setiap kapal nelayan yang sudah dikonversi akan dibekali dengan satu unit tabung baja.
Baca SelengkapnyaPKB Tancap Gas, Mulai Jaring Calon Kepala Daerah di Sulsel untuk Pilkada 2024
PKB membentuk tim petunjuk teknis penjaringan calon kepala daerah di Sulsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
LNG Jadi Solusi Sumber Energi yang Jauh dari Jaringan Pipa dan Sistem Transportasi
Jumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaPGN Pasok Gas Alam ke Pabrik Mayora, Minimal 8.000 MMBTU/Bulan
Besaran kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak pada kondisi normal yaitu minimal 8.050 MMBTU/Bulan dan maksimal 10.465 MMBTU/Bulan.
Baca SelengkapnyaPGN Butuh Pasokan LNG Domestik, Wilayah Kerja Blok Nunukan Jadi Solusi
Produksi LNG KMJ diperkirakan mengalir mulai 2028 dengan rencana kapasitas sebesar 60 MMSCFD.
Baca SelengkapnyaMenang Lelang, Pertamina dan Mitra Resmi Kelola Blok SK510 di Malaysia
Memperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca SelengkapnyaPertagas Siap Tambah Ketersediaan LNG di Jawa dan Bali, Begini Strategi Dilakukan Perusahaan
Kerja sama memungkinkan untuk dikembangkan ke berbagai bentuk lainnya yang akan mendukung bisnis dan memberikan nilai tambah bagi kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaJaga Keandalan Operasi Gas Bumi, PGN Siapkan Tim Penanganan Gangguan Siaga 24 Jam
Jika terjadi gangguan pasokan gas, portofolio LNG dapat dimanfaatkan untuk menjaga layanan penyaluran gas bumi.
Baca Selengkapnya