Omicron Hingga Emisi Karbon Jadi Tantangan RI di 2022

Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa masih terdapat segudang tantangan harus dihadapi Indonesia di tahun ini atau 2022. Pertama, adanya kemunculan varian baru omicorn terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Selain itu, Indonesia saat ini mempunyai pembiayaan proyek strategis yang jumlahnya cukup besar. Ini menjadi hal perlu dipikirkan bagaimana pembiayaannya terutama di sektor infrastruktur.
"Termasuk bagaimana kita menciptakan lapangan kerja," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2022, Senin (3/1).
Ketiga, tantangan tidak boleh luput adalah normalisasi dari kebijakan negara maju. Terlebih, inflasi di berbagai negara-negara sudah meningkat. Keempat agenda global penurunan emisi karbon, di mana Indonesia sudah punya komitmen untuk itu.
Kemudian tantangan kelima adalah digitalisasi. Ini tidak bisa diabaikan ada yang harus ditangani. Terakhir kita perlu pikirkan adanya sumber pertumbuhan ekonomi baru. Karena penduduk Indonesia tambah banyak, akan tetapi kapasitasnya akan over.
"Ini bagaimana kita bisa hadapi itu ini sudah menjadi agenda indonesia di G20 sehingga pasar modal harus menjawab tantangan tantangan ini," kata Wimboh.
Strategi OJK Hadapi Tantangan
Meski demikian, OJK tetap optimis tantangan-tantangan tersebut dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik ke depan. Mengingat Indonesia punya modal besar untuk memanfaatkan ruang ke depan.
Untuk menjawab tantangan itu, OJK juga telah menyiapkan berbagai kebijakan prioritas di 2022. Pertama mempersiapkan operasionalisasi infrastruktur bursa karbon. Ini menjadi prioritas otoritas keuangan.
"Dan juga tentunya legalitas tentu itu akan segera kami siapkan," imbuhnya.
OJK di tahun ini juga akan memperluas basis emiten yang di antaranya bagaimana bisa melalui sekuritisasi dan pembiayaan proyek strategis. Di mana jumlah proyek strategis nasional cukup besar. Hingga 2024, diperkirakan akan mencapai Rp6.445 triliun
"Kami juga akan tetap mengakomodasi emiten yang berbasis teknologi yang di antaranya kita sudah keluarkan POJK tentang multiple voting share pada bulan Desember kemarin," jelasnya.
Basis emiten baru tersebut akan diikuti dengan literasi dan edukasi. Kemudian otoritas juga akan mendorong perluasan untuk basis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Dan kebijakan tersebut tidak akan efektif apabila tidak ada sinergi pemangku kepentingan, sehingga kami mengundang untuk kita bersama-sama mendukung," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Upaya Mengungkap Penyebab Jatuhnya Dua Pesawat Super Tucano
Kasau telah mengeluarkan surat perintah penyelidikan. Sehingga penyebab jatuhnya pesawat masih diselidiki.
Baca Selengkapnya


Survei Pilpres: 28,2% Rakyat Paling Suka Bantuan Tunai, 26,3% Pengobatan Gratis, 25,8% Dibagi Sembako
Survei Populi Center mencatat, masyarakat lebih senang Capres-Cawapres melakukan kegiatan sosial saat kampanye.
Baca Selengkapnya


Momen Akrab Jenderal Polisi dengan Besannya Ketua MPR di Acara 4 Bulanan Sang Menantu
Berikut momen akrab Jenderal polisi dengan besannya Ketua MPR di acara 4 bulanan sang menantu.
Baca Selengkapnya


Panglima TNI Usulkan Nama Jenderal Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengusulkan Eks Kepala Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo menjadi Pahlawan Nasional.
Baca Selengkapnya


Momen Ibu Baru Belajar Memasak Nasi, Dedi Mulyadi 'Generasi Sekarang Enggak ada yang Bisa Ngejo'
Terbaru, Kang Dedi memamerkan momen saat istrinya sedang belajar memasak nasi. Penasaran seperti apa momennya?
Baca Selengkapnya

Tak Melulu Konsumtif, OJK Sebut Paylater Bisa untuk Hal Produktif
OJK menilai produk paylater bisa membantu masyarakat menengah ke bawah dalam memenuhi kebutuhan.
Baca Selengkapnya

Ada Sungai Bersih di Jakarta, Viewnya Dikelilingi Gedung Tinggi Bak Luar Negeri
Sungai ini mempercantik tampilan Jakarta di antara gedung-gedung bertingkat
Baca Selengkapnya

Daya Saing Infrastruktur RI Naik ke Peringkat 51, Jokowi: Kita Masih Perlu Kerja Keras
Pembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca Selengkapnya

Bos OJK Yakin Sektor Keuangan RI Masih Stabil di Tengah Ancaman Gejolak Ekonomi Global
Terdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca Selengkapnya

Ganjar Dicurhati Ibu-Ibu di Kendari, Banyak Potensi Bisnis Tapi Sulit Dapat Modal
Warga di Kendari mengeluh ke Ganjar bahwa pelaku usaha masih sulit mengakses KUR.
Baca Selengkapnya

Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya

Proyek IKN Dikritik, Bahlil Balas Sentil Anies Hanya Cocok jadi Gubernur Jakarta
Bahlil menyindir Anies Baswedan yang dianggap lebih cocok maju sebagai Calon Gubernur dari pada maju di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya