Oktober 2019, Utang Luar Negeri Indonesia Meroket Jadi Rp5.614 Triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Oktober 2019, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 400,58 miliar atau setara dengan Rp5.614 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya atau September 2019 yang tercatat hanya USD 394,2358 miliar.
Posisi utang per Oktober 2019 ini juga naik dibanding Oktober 2018 yang hanya USD 358,13 miliar.
Dikutip dari data resmi Bank Indonesia, utang luar negeri Indonesia sebesar USD 400,58 miliar ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah bersama Bank Indonesia serta swasta.
Porsi utang luar negeri pemerintah sendiri mencapai USD 199,16 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 2,78 miliar. Total utang keduanya adalah USD 201,96 miliar. Total utang ini naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya USD 197,13 miliar.
Sedangkan, porsi utang swasta tercatat sebesar USD 196,54 miliar. Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya di USD 193,94 miliar.
Utang luar negeri swasta juga terbagi menjadi utang lembaga keuangan dan utang bukan lembaga keuangan. Di lembaga keuangan, terbagi menjadi utang perbankan yang tercatat mencapai USD 35,35 miliar. Sedangkan utang luar negeri non-perbankan tercatat USD 149,67 miliar.
Untuk lembaga bukan keuangan atau non financial corporation tercatat mencapai USD 149,67 miliar.
Penyebab Tingginya Utang Luar Negeri
Bank Indonesia mencatat bahwa utang luar negeri Indonesia ini naik 11,9 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Kenaikan utang dipengaruhi oleh transaksi penarikan neto utang luar ngeri dan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam Rupiah tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.
"Pertumbuhan ULN yang meningkat dipengaruhi oleh peningkatan pertumbuhan ULN Pemerintah di tengah perlambatan ULN swasta," kata Bank Indonesia dikutip dari keterangannya.
Namun demikian, Bank Indonesia menilai utang luar ngeri Indonesia tetap sehat didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Kondisi tersebut tercermin antara lain dari rasio utang luar negeri Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada Oktober 2019 sebesar 35,8 persen, membaik dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya.
"Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa 88,4 persen dari total."
Dalam rangka menjaga struktur utang luar negeri tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan utang, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
"Peran utang juga akan terus dioptimalkan dalam menyokong pembiayaan pembangunan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian."
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaTotal Utang Semua Negara di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Nilainya Tembus Rp4 Juta Triliun
Sekitar 55 persen dari kenaikan ini berasal dari negara-negara maju, terutama didorong oleh AS, Prancis, dan Jerman.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya