OJK ungkap penyebab bank besar sering jadi sasaran kejahatan
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan bank besar lebih sering jadi sasaran kejahatan perbankan. Salah satunya karena penggunaan electronic banking didominasi bank-bank besar yang masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) III dan IV.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK Irwan Lubis tidak heran jika bank besar yang masuk BUKU III dan IV jadi sasaran. Sebab, bank-bank itu memiliki modal kuat. Karena itu, bank besar kerap jadi incaran pelaku kejahatan perbankan.
"BUKU I dan II sangat jarang, jadi yang sering bermasalah sama kejahatan e-banking adalah bank BUKU III dan IV," ujar dia di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (14/9).
Untuk meminimalisir kejahatan dalam electronic banking, bank besar harus menjaga kualitas teknologi yang digunakan. "Oleh karena itu penting untuk jaga kehandalan (IT) dari masing-masing bank," kata dia.
Untuk diketahui, frekuensi electronic banking meningkat mulai dari Rp 3,79 miliar tahun 2012. Kemudian meningkat Rp 4,73 miliar pada 2013 dan Rp 5,69 miliar pada 2014. Sementara volume penggunaan electronic banking meningkat dari Rp 4.441 triliun pada 2012 menjadi Rp 5.495 triliun pada 2013 dan meningkat lagi pada 2014 menjadi Rp 6.447 triliun.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Perintahkan Perbankan Blokir 4.000 Rekening Terkait Judi Online
Apabila ditemukan adanya pergerakan yang tidak wajar ataupun mencurigakan, maka bank wajib melaporkan ke PPATK.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaPengguna JakOne Mobile Bank DKI Tembus 2,3 Juta Orang, Nominal Transaksi Mencapai Rp30,6 Triliun
Jumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaTumbuh 12 Persen, Pengguna JakOne Mobile Tembus 2,2 Juta Orang dengan Transaksi Rp30,6 Triliun
Produk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca Selengkapnya