OJK sebut sektor jasa keuangan siap sambut revolusi industri 4.0
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo secara resmi telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0 pada acara Indonesia Industrial Summit (ISS) 2018 beberapa waktu lalu. Sektor jasa keuangan diminta bersiap mengantisipasi adanya semua perubahan ini.
Ketua Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ahmad Hidayat mengatakan, revolusi industri 4.0 akan menghasilkan peningkatan efisiensi, penurunan biaya produksi, dan perbaikan proses produksi.
Ahmad mengatakan, beberapa jasa keuangan seperti perbankan terus mengintensifkan pemanfaatan teknologi informasi seperti digital banking dan branchless banking. Tidak hanya dalam rangka efisiensi, namun juga karena tuntutan masyarakat yang menghendaki proses transaksi perbankan yang semakin mudah dan efisien membuat bank harus terus melakukan perubahan.
"Di sektor pasar modal, banyak perusahaan sekuritas maupun manajer investasi saat ini telah melakukan investasi di bidang teknologi informasi yang memudahkan nasabahnya untuk melakukan transaksi," kata Ahmad saat memberikan sambutan di acara Seminar Good Corporate Governace (GCG), Jakarta, Selasa (31/7).
Di sisi lain, investasi dalam bentuk reksadana atau produk manajer investasi lainnya telah umum dilakukan hanya melalui internet, tanpa harus mendatangi atau bertemu muka dengan perwakilan manajer investasi. "Bahkan ke depan, seiring dengan berkembangnya artificial intelligence, jasa advisory bisa jadi akan dilakukan oleh robot, menggantikan peran para analis," imbuhnya.
Dengan demikian, tenaga profesional di industri jasa keuangan juga harus mulai menyiapkan diri terhadap potensi berkurangnya profesi karena perkembangan teknologi digital. Untuk itu, perlu membangun kompetensi diri, khususnya kompetensi yang tidak mudah disaingi oleh komputer.
"Keahlian yang Anda miliki bisa jadi akan segera tergantikan oleh mesin. Dengan teknologi big data, fungsi-fungsi analisis akan banyak diperankan oleh komputer. Hasilnya bisa lebih cepat dan lebih akurat," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK Luncurkan Roadmap Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028, Ini Isi dan Tujuannya
Peluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komitmen OJK Tegakkan Integritas dan Budaya Antikorupsi
OJK menegaskan komitmennya dalam meningkatkan budaya antikorupsi demi menjaga integritas dan kredibilitas sebagai otoritas di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaYLKI Ungkap OJK Paling Banyak Diadukan Konsumen, Ini Alasannya
Jumlah pengaduan konsumen terkait sektor jasa keuangan yang diterima YLKI mencapai 38,20 persen pada 2023.
Baca Selengkapnya