Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

OJK sebut agen Laku Pandai di Indonesia baru mencapai 300.000

OJK sebut agen Laku Pandai di Indonesia baru mencapai 300.000 Muliaman Darmansyah Hadad diperiksa KPK. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) merupakan program penyedia jasa layanan perbankan dan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (bank) yang didukung pemakaian teknologi informasi. Program ini dirancang dan dimonitor pelaksanaannya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad mengatakan bahwa saat ini jumlah agen Laku Pandai di seluruh Indonesia baru berjumlah 300.000 orang. OJK menargetkan jumlah agen harus mencapai 1.000.000 orang dan diutamakan yang berada di daerah pelosok.

"Sekarang masih kecil, baru 300.000 jumlahnya, padahal 3 tahun ke depan, kita akan butuh sekitar 1 juta lah. Masing-masing di pelosok, pasar, kampung. Rumah para agen bisa difungsikan sebagai kantor, bisa dilakukan disana," kata Muliaman, di Cikini, Jakarta, Selasa (23/5).

Selain menjadi perwakilan bank, agen Laku Pandai juga bisa melayani jasa pembayaran seperti melayani kemudahan bayar pajak, pembelian pulsa, pengiriman uang dan lain sebagainya. Bahkan, bisa menjadi agen penyalur subsidi pemerintah seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Untuk melakukan semua tugas tersebut, Muliaman mengatakan bahwa seorang agen harus bisa melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Misalnya, ke tetangga sekitar rumah atau kampungnya.

"Kini, agen dibina bank masing-masing. Itu harus jadi nasabah bank. Yang paling banyak agennya itu misal Bank BRI. Binaan berbentuk bagaimana ada pelajaran penggunaan hardwarenya, memperkenalkan produk kepada calon nasabah dan sebagainya. Tentu saja bank harus punya komitmen membantu kapasitas para agen," jelasnya.

Muliaman menambahkan, seorang agen Laku Pandai bisa disempurnakan kemampuannya untuk mengendorse pemberian pinjaman-pinjaman bank. Namun, pinjaman tetap harus keluar dari bank resmi terdekat bukan dari agen.

"Tapi kemudian agen kan tahu siapa orang ini, karena tetangganya. Bank bisa mengacu pada agen ini untuk memberikan pembiayaan. Ini tergantung kemampuan agen dan manajemen resikonya bank. Ini kami juga persyaratkan bank harus punya manajemen resiko mumpuni, juga didukung teknologi yang baik. Agar laku pandai penyelenggaraannya lebih efektif," tambahnya.

Menurutnya, kesempatan untuk menjadi Agen Laku Pandai saat ini sangat terbuka lebar, terlebih profesi tersebut bisa dijadikan ajang berbisnis. Adapun syarat untuk menjadi agen Laku Pandai, diantaranya adalah sebagai berikut:

1.Status penduduk setempat yang sudah dikenal baik masyarakat sekitarnya.

2.Calon agen harus sudah menjadi nasabah bank yang bersangkutan (minimal 2 tahun)dan dipercaya bank.

3.Mempunyai usaha utama yang telah berjalan sekurang-kurangnya 2 tahun dengan lokasi usaha yang tetap dan strategis.

4.Yang bersangkutan harus memiliki kemampuan, kredibilitas, reputasi, dan integritas yang baik.

5.Jika agen Laku Pandai juga merupakan salah satu nasabah kredit, maka ada syarat tambahan lagi yaitu, tidak boleh mengalami keterlambatan pembayaran cicilan kredit selama 6 bulan terakhir.

6.Syarat umum administratif (KTP dan Kartu Keluarga).

"Nah itu darimana nanti agen itu dapat income? Ya dari transaksinya. Jadi semakin besar transaksinya, semakin besar fee (bayaran) yang diterima oleh agen Laku Pandai," lanjutnya.

Selain penghasilan yang menggiurkan, Muliaman juga menjelaskan bahwa menjadi agen Laku Pandai bisa dijadikan usaha sampingan sehingga akan lebih menguntungkan karena dari segi pendapatan tentu akan bertambah.

"Misalnya dia pedagang kelontongan di pasar ya dia dagang tapi dia juga jadi agen Laku Pandai, jadi saya pikir ini melengkapi. Atau di rumah, istri para nelayan jadi agen ketika para suaminya melaut istrinya bisa jadi agen Laku Pandai, nah itu bisa. Attau guru, pensiunan, atau siapa saja itu bisa melakukan di rumah masing-masing tanpa ada biaya dan lain sebagainya," kata Muliaman.

Para agen tersebut, nantinya akan dibina oleh bank kantor terdekat tentang bagaimana cara melayani nasabah dan tugas lainnya. Agar kemudian program ini bisa berjalan dengan baik, Muliaman berharap agen Laku Pandai bisa betul-betul sampai ke pelosok. Agen Laku Pandai bisa dijadikan sarana distribusi atau sarana chanelling untuk berbagai keperluan karena langsung berada di tengah masyarakat, terutama yang terkait dengan bayar membayar dan lain sebagainya.

"Jadi mudah-mudahan ini penetrasinya semakin hari semakin baik sehingga semakin banyak masyarakat yang terjangkau. Cuma kita ingatkan, Laku Pandai itu membutuhkan infrastruktur teknologi sinyal, kalau sinyalnya kecil ya gak bisa kan transaksi. Sinyal harus kuat," pungkasnya.

(mdk/sau)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia

Jeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia

Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang

Baca Selengkapnya
Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Dicabut OJK, Akulaku PayLater Kembali Salurkan Pembiayaan

Akulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Kalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara

Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.

Baca Selengkapnya
OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

OJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?

Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya
OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

OJK: Tabungan Orang Indonesia Naik Menjadi Rp8.441 Triliun di Februari 2024

Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.

Baca Selengkapnya
Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Gudang Penyimpanan Pil Koplo di Semarang Digerebek, 110 Juta Tablet Senilai Triliunan Disita

Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.

Baca Selengkapnya
193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta

Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya