OJK Sebut 2020 Menjadi Tahun Kebangkitan Investor Ritel Domestik
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan pandemi yang dialami Indonesia sepanjang 2020 tidak menyurutkan semangat para pelaku industri untuk memanfaatkan peluang. Misalnya, di tengah arus dana keluar asing di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu menunjukkan penguatan.
"Arus dana asing yang keluar yaitu Rp 47,89 triliun di pasar saham per 29 Desember kemarin dan Rp 86,83 triliun di pasar SBN per 28 Desember lalu mengalami penguatan didorong oleh investor domestik, termasuk investor ritel," kata Wimboh dalam penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) secara virtual, Rabu (30/12).
Dari sisi permintaan, ujarnya, 2020 menjadi tahun kebangkitan bagi investor ritel domestik. Mengingat investor domestik khususnya investor ritel yang semakin mendominasi transaksi saham.
Selain itu, pasar modal nasional juga tercatat semakin likuid dan dalam. Tercermin dari naiknya rata-rata frekuensi perdagangan menjadi yang tertinggi di ASEAN serta kenaikan jumlah investor pasar modal dan kuatnya investor domestik.
"Kenaikan jumlah investor pasar modal menjadi 3,87 juta investor atau naik 56 persen dibandingkan tahun lalu dan semakin solidnya dominasi investor ritel," ujarnya.
RI Pemilik IPO Terbanyak di ASEAN
Di sisi penawaran, antusiasme korporasi untuk menggalang dana melalui penawaran umum ternyata masih terjaga di masa pandemi. Di mana, terdapat 53 emiten baru sepanjang 2020.
"Dari jumlah tersebut 51 perusahaan telah tercatat di bursa dan hal ini menjadi yang tertinggi di ASEAN," tuturnya.
"Sementara total penghimpunan dana melalui penawaran umum di 2020 telah mencapai Rp 118,7 triliun," tandasnya.
Wimboh bilang, OJK bersama dengan Pemerintah, Bank Indonesia dan LPS akan terus berupaya untuk menyiapkan berbagai kebijakan dan inisiatif yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
"Besar harapan kami, capaian yang baik di tahun ini menjadi katalis positif bagi kinerja pasar modal di tahun depan dan berkontribusi untuk bangkitnya perekonomian Indonesia," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya, optimisme swasta berperan untuk menggerakan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya