Obligasi SBR005 Bunga 8,15 Persen Laku Rp 53,4 M Dalam Dua Jam Usai Dibuka
Merdeka.com - Pemerintah membatasi penjualan obligasi atau savings bond ritel seri SBR005 maksimal Rp 5 triliun. Meski demikian, target indikatif Kemenkeu dari SBR005 hanya Rp 2 triliun.
"Target indikatif kami sebenarnya Rp 2 triliun, tapi kami tetapkan maksimal bisa Rp 5 triliun," kata Direktur Surat Utang Negara Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Loto Ginting, di Giyanti Coffee, Jakarta, Kamis (10/1).
Loto melanjutkan, apabila kuota sudah terpenuhi sebelum masa penawaran berakhir, akan ada pemberitahuan secara elektronik bahwa pesanan ditolak. Keputusan ini sudah tercantum di dalam memorandum informasi ketika investor berencana memesan SBR005.
Penjualan SBR005 telah dimulai pada pukul 09.00 WIB hari ini. Dua jam setelah masa penawaran tersebut, SBR005 sudah laku sekitar Rp 53,4 miliar. Angka penjualan ini merupakan pembayaran yang telah dilunaskan bukan hanya pemesanan.
"Hingga pukul 11.00 WIB tadi sudah ada beberapa investor yang memesan, bukan hanya pesan tapi juga sudah lunas dibayar. Nilainya itu Rp 53,4 miliar," jelas Loto.
Penutupan penjualan SBR005 akan dilakukan pada 24 Januari 2019 pukul 10.00 Wib. Obligasi ini tidak diperdagangkan di pasar sekunder dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo, kecuali pada masa Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo (Early Redemption).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belum Optimal Tagih Utang Negara, Jokowi Perpanjang Masa Tugas Satgas BLBI
Satgas BLBI baru mengumpulkan aset dan PNBP dari para obligor dan debitur sebesar Rp35,19 triliun.
Baca SelengkapnyaKelola Dana THR Bisa Diinvestasikan ke Sukuk Ritel SR020, Dapat Imbal Hasil 6,4 Persen per Tahun
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Jelaskan Duduk Perkara Beras SPHP Memuat Stiker Capres Tertentu
Bayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pembelian Sempat Dibatasi, Bolehkah Kampanye dengan Beras SPHP?
Beras SPHP merupakan beras yang dikelola pemerintah dengan harga ekonomis namun kualitas premium.
Baca SelengkapnyaRUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca SelengkapnyaBTN Siapkan Uang Tunai Rp39 Triliun untuk Kebutuhan Lebaran 2024
Adanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaKaryawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri
Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaNaik 55 Persen, Laba Bersih BRI Life Tembus Rp535 Miliar Sepanjang 2023
Dengan pencapaian Annualized Premium Equivalent (APE) ditahun 2024 sebesar Rp3,08 triliun.
Baca Selengkapnya