Nilai tukar Rupiah kembali merosot ke level Rp 14.500-an per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) kembali melemah di perdagangan hari ini, Jumat (3/8). Pagi ini, Rupiah dibuka di level Rp 14.496 per USD atau melemah dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 14.478 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah terus melemah usai pembukaan. Tercatat, saat ini Rupiah melemah 0,21 persen menyentuh level Rp 14.508 per USD.
Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah kebijakan guna mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Meski demikian, kebijakan tersebut bukan seperti paket kebijakan ekonomi yang selama ini dikeluarkan, melainkan ada sejumlah kebijakan yang fokus pada masing-masing sektor.
"Bukan paket, dalam arti banyak kebijakan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7).
Salah satu contohnya, kebijakan terkait dengan penggunaan B20, di mana campuran CPO dalam solar akan ditingkatkan menjadi 20 persen. Kebijakan ini diharapkan bisa menekan impor BBM dan menghemat devisa.
"Dalam impornya yang pertama kita lakukan adalah B20 kita laksanakan penuh sehingga ada penghematan devisa," kata dia.
Selain itu, pemerintah juga akan meminta masukan dan berdiskusi dengan para pelaku usaha, khususnya eksportir dan importir mengenai hal ini. Rencananya, pada sore nanti Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengundang para eksportir dan importir tersebut ke Istana Bogor.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca Selengkapnya10 Mata Uang Terlemah di Dunia, Ada Rupiah Indonesia?
Pasca serangan balasan Iran ke Israel beberapa waktu, nilai tukar dolar terus menguat dan sebaliknya sejumlah negara mengalami pelemahan mata uangnya.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPerputaran Uang Musim Libur Natal dan Tahun Baru Diprediksi Tembus Rp80.250 Triliun
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, jumlah orang yang akan bepergian di musim libur akhir tahun mencapai 107 juta orang.
Baca Selengkapnya