Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.625 per USD

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp14.625 per USD dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis 25 poin di level Rp14.625 per USD dari penutupan sebelumnya di level Rp14.649 per USD.

"Pandemi Covid-19 memaksa berbagai negara untuk kembali bekerjasama atau mengarah ke multilateralisme, penyebabnya adalah untuk menangani dan mengatasi pandemi covid-19 negara tidak akan bisa sendirian. Sehingga setiap negara akan secara sukarela bekerja sama dan melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang saling menguntungkan," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam riset harian, Selasa (27/10).

Ibrahim melanjutkan, dalam perdagangan besok pagi mata uang garuda kemungkinan akan dibuka menguat 40 poin, namun ditutup menguat tipis antara 5-30 point di level Rp14.600 - Rp14.630 per USD. Sedangkan, IHSG ditutup hari ini terkoreksi 0,31 persen ke level 5.128,23. Nilai transaksi tercatat senilai Rp8,31 triliun. Asing masuk di semua pasar Rp118,90 miliar.

Ibrahim menilai salah satu persoalan yang sudah membayangi negara-negara pasca pandemi adalah perkara fiskal. Pasca Covid-19 banyak negara bakal mengalami beban fiskal yang sangat besar. Misalnya saja negara berpenghasilan rendah pasti membutuhkan restrukturisasi atau dukungan utang agar dapat bangkit dan memulai proses pembangunannya kembali.

Adapun negara berkembang harus mengatur kembali fiskal dan moneternya. Sebab, situasi pandemi menuntut peran bank sentral, misalnya, untuk menyokong pembiayaan defisit yang meningkat drastis.

"Bank Indonesia sampai saat ini terus membantu dan mengendalikan gejolak mata uang Rupiah akibat pandemi covid-19 yang belum ada penyelesaian. Dengan strategi bauran ekonomi, bisa mengendalikan gejolak pertumbuhan dan stagnasi ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi kembali membaik walaupun tidak seperti yang diharapkan. Ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemangku abdi negara agar bisa berpikir secara logis dan mencari solusi," jelas dia.

Sisi Eksternal

Sementara dari sisi eksternal adanya kekhawatiran atas potensi dampak ekonomi dari kasus Covid-19 yang terus meningkat. Di mana Amerika Serikat (AS), Rusia, dan Prancis mencatat rekor jumlah kasus Covid-19 harian, alhasil langkah-langkah pembatasan diberlakukan kembali di beberapa negara Eropa.

"Kekhawatiran atas potensi dampak ekonomi dari langkah-langkah tersebut mengurangi sentimen dan mendorong investor ke logam kuning safe-haven. Ada lebih dari 43,4 juta kasus Covid-19 di seluruh dunia pada 27 Oktober, menurut data Universitas Johns Hopkins," ucapnya.

Di AS, pembicaraan mengenai langkah-langkah stimulus terbaru tampaknya telah terhenti, dengan penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada hari Senin mengatakan pembicaraan telah melambat. Namun, Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi tetap optimis bahwa konsensus dengan Senat Partai Republik dapat dicapai mengenai langkah-langkah sebelum pemilihan presiden, sekarang hanya seminggu lagi.

"Sedangkan di seberang Atlantik, Inggris dan Uni Eropa (UE) bekerja melawan waktu untuk menjembatani kesenjangan dan menyegel kesepakatan perdagangan Brexit. Kepala negosiator Uni Eropa akan menuju ke London untuk melanjutkan negosiasi," tutupnya.

(mdk/idr)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun

Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Baca Selengkapnya
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel

Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Rupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Nilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe

Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina

Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.

Baca Selengkapnya
Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Uang Lauk Pauk Prajurit TNI Sudah Naik per 1 Januari 2024, Segini Besarannya

Kepastian kenaikan tunjangan uang lauk pauk prajurit itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun

Baca Selengkapnya