Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.425 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah ditutup melemah 28 poin walaupun sempat melemah 60 poin di level Rp14.425 dari penutupan sebelumnya di level Rp.14.396 per USD. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemahdi rentang Rp14.400 hingga Rp14.470 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, dalam kondisi saat ini di mana stimulus besar-besaran terjadi di Amerika Serikat (AS) dan berdampak terhadap kenaikan yield obligasi AS bertenor 10 tahun.
"Dan menguatnya indeks Dolar mengakibatkan mata uang Rupiah terus mengalami pelemahan," ujar Ibrahim dalam riset harian, Jakarta, Rabu (24/3).
Namun, Ibrahim menilai, Bank Indonesia sudah cukup baik dalam menjaga kondisi ini, terlihat pelemahan mata uang Rupiah tidak menimbulkan kepanikan. Ini dikarenakan sudah tidak ada lagi amunisi bank sentral untuk menahan Rupiah agar tidak melemah.
Ibrahim melanjutkan, ada beberapa pilihan buat Bank Indonesia untuk menstabikan mata uang Rupiah yaitu menaikkan suku bunga, melepaskan Rupiah atau mengontrol modal.
"Kalau menaikan suku bunga untuk saat ini belum bisa dijalankan karena saat ini Indonesia dalam masa pemulihan dan akan memperburuk ekonomi dalam negeri. Mengontrol modal juga belum bisa karena pengaturan modal bertentangan dengan undang-undang," jelasnya.
Keberanian Buka PPKM Mikro
Selain itu, guna menopang pertumbuhan ekonomi kembali berjalan perlu ada keberanian untuk membuka PPKM Mikro terutama di Jawa-Bali berdasarkan wilayah yang sudah mengalami penurunan dalam covid-19.
"Karena ini jalan satu-satunya untuk menuju kebangkitan ekonomi dan Pemerintah terus melakukan vaksinasi guna untuk mengimbanginya," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaSalurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023
Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Januari 2024 Tersisa Rp2.275 Triliun
Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca Selengkapnya