Nilai tukar Rupiah bergerak fluktuatif di level Rp 13.760 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat bergerak cukup fluktuatif di perdagangan hari ini, Rabu (7/3). Pagi tadi, Rupiah dibuka di level Rp 13.758 per USD atau menguat dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.776 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah sempat melemah usai pembukaan hingga menyentuh level Rp 13.768 per USD. Namun, Rupiah kembali berbalik arah dan menguat ke level Rp 13.762 per USD.
Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, pelemahan Rupiah ini hanya sementara saja. Ini sebagai dampak kabar atau isu The Fed atau bank sentral AS yang akan menaikkan suku bunga.
"Pelemahan Rupiah temporer (sementara) saja, seperti pada Mei 2013 dulu The Fed akan menaikkan suku bunga. Market memang begitu. Market jangan sampai kena pancing," kata Wimboh akhir pekan lalu.
Wimboh mencontohkan, pada Mei 2013 lalu kondisi melemahnya Rupiah juga sempat terjadi. Pelemahan merupakan reaksi kecil dari investor yang nantinya akan berhenti sendiri.
"Reaksi kecil saja yang nanti akan reda," tegasnya.
Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta mengatakan, melemahnya Rupiah didorong oleh rencana The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat) untuk menaikkan suku bunganya.
"Indikasi dari kebijakan bank sentral Amerika serikat yang berencana menaikkan Fed Fund Rate itu. Minimal 3 kali bahkan 4 di tahun ini," ujar Arif di Jakarta, Sabtu (3/3).
Selain itu, posisi neraca perdagangan Indonesia dari Januari sampai Februari yang relatif negatif turut memberikan kontribusi pada terdepresiasinya rupiah. "Salah satunya mungkin karena tekanan harga minyak yang meninggi. Kita lihat juga posisi current account kita yang kembali ke defisit," kata dia.
Untuk itu, strategi untuk kembali menguatkan kondisi fundamental ekonomi Indonesia harus dengan meningkatkan ekspor dengan neraca perdagangan yang surplus. "Kan kalau ekspornya naik, meningkatkan devisa," jelasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Kini Tembus Rp6.231 Triliun
Posisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rupiah Terus Menguat Sepanjang 2023, Salip Bath Thailand dan Peso Filipina
Nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNilai Tukar Rupiah Berhasil Menguat di Akhir Tahun, Kalahkan Bath dan Ruppe
Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang Dolar AS lebih baik dibandingkan dengan Bath Thailand hingga Ruppe India.
Baca SelengkapnyaHati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca SelengkapnyaTak Dapat Uang Baru dan Masyarakat Setrika Uang Lama, Bank Indonesia Beri Respons Begini
Mencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca Selengkapnya