Nilai Saham Meroket, Kekayaan Warren Buffett Melonjak Jadi Rp1.430 Triliun
Merdeka.com - Nilai kekayaan bersih Pimpinan dan CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett tercatat mencapai USD 100 miliar atau setara Rp1.430 triliun (kurs Rp14.300) pada Rabu (11/3). Aksi beli investor mendorong harga saham untuk perusahaannya Berkshire Hathaway Inc ke level rekor tertinggi.
Reuters melaporkan, kekayaan bersih Buffett sebagaimana diukur oleh majalah Forbes, hampir seluruhnya berasal dari kepemilikan sekitar seperenam dari Berkshire, sebuah perusahaan yang bernilai sekitar USD 600 miliar.
Sebagai informasi, harga saham Berkshire telah melonjak lebih tinggi pada bulan Maret, dengan saham Kelas A melampaui USD 400.000 pada hari Rabu (11/3) kemarin.
Itu terjadi setelah perusahaan yang berbasis di Omaha, Nebraska pada 27 Februari itu mencatatkan hasil kinerja operasional kuartal IV-2020 mengalami perbaikan meskipun pandemi virus corona masih berlangsung. Sementara keuntungan di Apple Inc dan saham lainnya memicu keuntungan keseluruhan sebesar USD 35,8 miliar.
Bahkan, Reuters sempat memproyeksikan nilai kekayaan bersih Buffett yang berusia 90 tahun ini akan lebih tinggi lagi di tahun 2021 ini jika pada tahun 2006 dia tidak mulai menyumbangkan saham Berkshire-nya ke Bill & Melinda Gates Foundation dan empat badan amal keluarga.
Mengingat Buffett sebelumnya memiliki hampir sepertiga dari Berkshire, dan total donasinya telah mencapai lebih dari USD 37 miliar.
Berawal dari Perusahaan Tekstil Gagal
Berkshire sendiri adalah perusahaan tekstil yang gagal ketika Buffett mengambil alih pada tahun 1965. Namun, di tangan dingin Buffett, perusahaan yang hampir gulung tikar itu mempunyai lebih dari 90 bisnis seperti perusahaan asuransi mobil Geico dan rel kereta api BNSF, dan berakhir tahun lalu dengan saham senilai USD 281,2 miliar.
Atas hal itu, membuat nama Buffett meroket menjadi salah satu investor paling terkenal di dunia. Tak hanya itu, dia juga pernah menjadi orang terkaya di dunia tetapi telah dilewati oleh beberapa eksekutif yang harga saham perusahaannya naik lebih cepat.
Beruntung pada awal tahun ini saham Berkshire terus menunjukkan perbaikan kinerja. Dan beberapa analis menaikkan target harga mereka bulan ini.
Forbes mengatakan, Warren Buffett menempati urutan kelima dalam daftar orang terkaya di dunia, setelah Jeff Bezos dari Amazon.com, Elon Musk dari Tesla, Bernard Arnault dari LVMH Moet Hennessy dan keluarganya, serta dermawan dan salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaBak Ketiban Durian Runtuh: Miliarder Jeff Bezos Dapat Uang Rp31,37 Triliun dalam Sepekan, Ini Sumbernya
Jeff Bezos sukses mengantongi pendapatan hingga lebih dari USD2 miliar, atau setara Rp31,37 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Elon Musk yang Khawatir soal AI, Perusahaan Kecerdasan Buatannya Malah Disebut Dapat Investasi Rp 7,8 Triliun
Hal itu disampaikan dalam laporan Bloomberg yang menyebut xAI dapat investasi jumbo.
Baca SelengkapnyaKekayaan Mark Zuckerberg Bertambah Rp442 Triliun dalam Satu Hari
Pada akhir tahun 2022, Mark mengalami penurunan kekayaan USD35 miliar atau setara Rp550 triliun.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya