Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Neraca Dagang Kembali Surplus USD5,73 Miliar, Tembus USD30,80 Miliar Hingga Oktober 2

Neraca Dagang Kembali Surplus USD5,73 Miliar, Tembus USD30,80 Miliar Hingga Oktober 2 Ekspor Impor. ©shutterstock.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia Oktober 2021 mengalami surplus USD5,73 miliar. Surplus tersebut diperoleh dari ekspor Indonesia mencapai USD22,03 miliar dan impor mencapai USD16,29 miliar.

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, surplus yang diperoleh dari transaksi perdagangan sektor nonmigas sebenarnya lebih tinggi yakni USD6,60 miliar. Namun tereduksi oleh defisit perdagangan sektor migas USD0,87 miliar.

"Selama Januari hingga Oktober 2021, meskipun sektor migas mengalami defisit USD9,28 miliar, namun masih terjadi surplus pada sektor nonmigas USD40,08 miliar," kata Margo, Jakarta, Senin (15/11).

Dengan demikian, secara total Indonesia mengalami surplus sebesar USD30,80 miliar hingga Oktober 2021. "Perdagangan Indonesia kembali surplus, sehingga secara total Januari hingga Oktober mengalami surplus USD30,80 miliar," kata Margo.

Pada sektor ekspor, BPS mencatat nilai ekspor Indonesia mencapai USD22,03 miliar. Nilai tersebut mencapai 6,89 persen dibanding September 2021 dan naik 53,3 persen.

Sementara itu, pada Oktober 2021 impor Indonesia mencapai USD16,29 miliar, naik 0,36 persen dibandingkan September 2021. Angka tersebut juga naik 51,06 persen dibandingkan Oktober 2020.

Neraca Perdagangan RI Oktober 2021 capai USD 5,73 miliar

Indonesia kembali membukukan surplus neraca perdagangan sebesar USD 5,73 miliar, atau setara Rp 81,3 triliun (kurs Rp 14.204 per dolar AS) pada Oktober 2021.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ekspor pada Oktober 2021 yang mencapai USD 22,03 miliar masih lebih tinggi dibanding volume impor di bulan yang sama, yakni sebesar USD 16,29 miliar.

"Dengan nilai ekspor sebesar USD 22,03 miliar di bulan oktober yang tadi saya sampaikan, dan impor kita di bulan Oktober ini adalah USD 16,29 miliar. Maka kalau kita kalkulasi neraca perdagangan di bulan Oktober 2021 ini tercatat surplus sebesar USD 5,73 miliar,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono, dalam konferensi pers, Senin (15/11).

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika dilihat secara tren, neraca perdagangan Indonesia ini telah membukukan surplus selama 18 bulan secara beruntun.

Sementara jika dilihat dari komoditas penyumbang surplus terbesarnya adalah dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak nabati, serta besi dan baja. Sedangkan, negara penyumbang surplus terbesarnya itu dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan Filipina.

“Dengan Amerika Serikat ya kita mengalami surplus sebesar USD 1,7 miliar, dan kalau kita lihat komoditasnya itu adalah lemak dan minyak hewan nabati, diikuti pakaian dan aksesorisnya atau rajutan,” ujarnya.

Negara penyumbang surplus kedua, yakni Tiongkok. Indonesia mengalami surplus yang USD 1,3 miliar dengan komoditas dari bahan bakar mineral dan besi dan baja. Sedangkan ke Filipina, Indonesia juga surplus sebesar USD 685,7 juta dengan komoditas penyumbang surplusnya berasal dari bahan bakar mineral dan kendaraan dan bagiannya.

Sebaliknya, Indonesia juga mengalami defisit dengan Australia. Dimana pada Oktober 2021 neraca perdagangan Indonesia defisit sebesar USD 595 juta dan penyebab berasal dari komoditas bahan bakar mineral, bijih logam perak.

Lalu, ke Thailand juga kita mengalami defisit sebesar USD 295,6 juta dan penyebab utama defisitnya berasal plastik dan barang dari plastik dan mesin dan peralatan mekanis dan serta bagiannya.

“Kemudian defisit terbesar juga yang ketiga, yaitu dengan Ukraina kita defisit USD 216,4 juta dolar ya dan terbesarnya itu dari komoditas serealia, besi dan baja. Ini adalah gambaran bagaimana neraca perdagangan yang baik secara total dan juga bagaimanakah keadaan negara surplus dan defisitnya,” pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Data BPS: Neraca Perdangan Indonesia Surplus 44 Kali Berturut-turut

Neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit USD1,89 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah hasil minyak dan juga minyak mentah.

Baca Selengkapnya
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar

Pudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar

Baca Selengkapnya
Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Januari 2024 Kembali Surplus, Neraca Perdagangan Indonesia Moncer Selama Hampir 4 Tahun

Neraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Beras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan

Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?

Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Menko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400

Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar

Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.

Baca Selengkapnya