Merdeka.com - Pemerintah belum memutuskan tarif tiket kereta cepat Jakarta-Bandung. Alasannya, pemerintah masih menghitung pembengkakan utang yang terjadi selama pembangunan kereta cepat.
"Ini masalah cost over run saja belum, tarifnya tunggu dulu. Nanti kan masalah financial strukturnya harus kita selesaikan dulu," ujar Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartanyo di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (25/5).
Utang serta bunga yang tinggi menjadi sandungan dalam pengerjaan proyek ini. Pada April 2023, pemerintah Indonesia berharap untuk mendapatkan pinjaman atau utang dari China senilai USD560 juta untuk penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Nilai pinjaman itu setara Rp8,2 triliun dengan asumsi kurs Rp14.662 per USD.
Reuters pernah melaporkan bahwa biaya kereta berkecepatan tinggi yang menghubungkan ibu kota Jakarta dengan Bandung telah melampaui batas. Hal ini mendorong Indonesia untuk mencari pinjaman baru dari China Development Bank untuk membantu menutupi kelebihan biaya sebesar USD1,2 miliar.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan, selama perjalanan ke Beijing pekan lalu, China telah memangkas suku bunga pinjaman tambahan yang diusulkan menjadi 3,4 persen, dari 4 persen sebelumnya. Namun angka tersebut masih di atas angka 2 persen yang diinginkan Indonesia.
"Kami sedang menyelesaikan tingkat bunga. Mereka sudah setuju di bawah 4 persen, tapi kami ingin lebih rendah," kata Luhut.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Maritim dan Investasi, Septian Hario menambahkan, negosiasi juga akan berlanjut pada jatuh tempo pinjaman. Indonesia menginginkannya serupa dengan pinjaman 2017 dengan masa tenggang 10 hingga 15 tahun.
Selain itu, China menginginkan pemerintah Indonesia untuk menjamin pinjaman tersebut dan menyerahkannya kepada PT KAI, salah satu perusahaan milik negara di balik proyek tersebut. Sementara Indonesia lebih memilih untuk menunjuk sebuah perusahaan sebagai penjamin.
Pemerintah Indonesia tetap bersikeras bahwa pembiayaan China untuk proyek-proyek semacam itu disampaikan berdasarkan bisnis-ke-bisnis, di tengah tuduhan jatuh ke dalam perangkap utang.
Untuk diketahui, Bank Pembangunan China pada tahun 2017 telah memberikan pinjaman kepada konsorsium perusahaan Indonesia dan China yang membangun perkeretaapian senilai USD4,55 miliar dengan tenor 40 tahun dan tingkat bunga 2 persen.
Bank Pembangunan China mau saja untuk memberi pinjaman untuk proyek kereta cepat, hanya saja jaminan atas pinjaman tersebut menggunakan APBN. "Memang masih ada masalah psikologis ya, jadi mereka (China) maunya (penjaminnya) dari APBN," kata Luhut.
Permintaan ini pun kemudian ditentang sejumlah ekonom.
Indonesia membutuhkan dana USD 550 juta atau sekitar Rp8 triliun untuk menutup pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Pemerintah saat ini masih bernegosiasi dengan China Development Bank (CDB) untuk pinjaman tersebut.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Didiek Hartantyo mengemukakan, saat ini proses negosiasi dengan CDB untuk pinjaman utang proyek Kereta Cepat itu masih menemui dua masalah.
"Proses dengan CDB masih berlangsung. Ada dua masalah, yaitu masalah penjaminan dan masalah suku bunga. Sekarang dalam proses negosiasi dengan CDB," kata Didiek di Gedung Sarinah, Jakarta, Kamis (25/5).
Terkait bunga pinjaman, awalnya China menawarkan 4 persen. Pasca proses negosiasi, bunga pinjaman berhasil turun jadi 3,4 persen. Namun, pemerintah belum puas dan berharap itu bisa mencapai relaksasi hingga 2 persen.
Baca juga:
Cetak Sejarah di ASEAN, Kecepatan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Sampai 350 KM/Jam
Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung Diumumkan Kalau Pembengkakan Biaya Tuntas
Indonesia Mau Utang Rp8 Triliun ke China untuk Biaya Kereta Cepat, tapi Ada Kendala
Megah, Ini Wajah Stasiun Kereta Cepat di Tegalluar yang Masih Dibangun
Penampakan Depo Tegalluar, 'Markas' Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Kondisi Terkini Stasiun Karawang Jelang Tes Fungsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Advertisement
Siap-Siap, Lagi-Lagi Tenis Presented By Pertamina Hadir Bertabur Bintang
Sekitar 2 Jam yang laluBerapa Konsumsi BBM Pesawat Raksasa A380-800 yang Mendarat di Bali?
Sekitar 4 Jam yang laluPakar Ajak Masyarakat Pahami Aturan Terkait Hasil Sedimentasi di Laut
Sekitar 4 Jam yang laluMenara Saidah Pernah Jadi Kantor Pemerintahan & Resepsi Pernikahan Artis
Sekitar 5 Jam yang laluMengulik Penyebab Kecelakaan Kereta Api Terparah di India, Tewaskan 233 Orang
Sekitar 6 Jam yang laluMembongkar Rahasia Pertamina Bisa Raih Laba Terbesar Hingga Rp56 Triliun
Sekitar 6 Jam yang laluMengenang Bob Sadino, Pengusaha Kaya yang Pernah Dilarang Masuk Istana Presiden
Sekitar 7 Jam yang laluDicap Angker Hingga Miring, Berapa Biaya Pembangunan Menara Saidah?
Sekitar 8 Jam yang laluPerhatikan, Ini Tips untuk Investor Pemula yang Ingin Terjun ke Pasar Kripto
Sekitar 9 Jam yang laluBRI Raih 2 Penghargaan Internasional The Asset Triple A
Sekitar 9 Jam yang laluBegini Inovasi Pupuk Kaltim Hadapi Era Digitalisasi dan Perubahan Iklim
Sekitar 9 Jam yang laluKecelakaan Kereta Api di India, 233 Orang Tewas & Rintihan Minta Tolong Bersautan
Sekitar 10 Jam yang laluIni Sosok Pemilik Menara Saidah yang Disebut-sebut Miring dan Angker
Sekitar 10 Jam yang laluRusia Tuding Intelijen AS Kerja Sama dengan Iphone Curi Data Pengguna, Benarkah?
Sekitar 11 Jam yang laluSatlantas Polres Tapanuli Utara Kembali Terapkan Tilang Manual, Catat Tanggalnya
Sekitar 11 Jam yang laluVIDEO: Sosok Kombes Alfian Nurriza Komandan Upacara Hari Pancasila
Sekitar 15 Jam yang laluABG 16 Tahun Diperkosa 11 Orang, Polri: Harus Ditangani Sampai Tuntas
Sekitar 1 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Hari yang laluVIDEO: Kronologi Polisi Tangkap Teroris KKB Papua Penembak Brimob
Sekitar 2 Hari yang laluMinim Bukti, Polisi Pelaku Persetubuhan Anak di Parimo Sulteng Belum Jadi Tersangka
Sekitar 2 Hari yang laluBegini Pesan Menohok Jenderal Bintang Dua ke Bintara Polisi Baru
Sekitar 2 Hari yang laluDuga Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Kasus Tewasnya Bripka AS Ditarik ke Bareskrim
Sekitar 3 Hari yang laluKorban Penipuan Tiket Konser Coldplay Bertambah, Polda Metro Buru Pelaku
Sekitar 3 Hari yang laluLong Weekend, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor
Sekitar 3 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Hari yang laluPesan Manis Sang Jenderal dan Istri dari Balik Jeruji di Hari Ultah Anak Perempuannya
Sekitar 1 Hari yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 4 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo Kirim Bunga-Surat buat Anaknya yang Ultah ke-22, 'Mba Trisha Kesayangan'
Sekitar 1 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluBanding Ditolak PT DKI Jakarta, Agus Nurpatria Tetap Divonis Dua Tahun Penjara
Sekitar 3 Minggu yang laluBesok, Pengadilan Tinggi Jakarta Putuskan Banding Hendra Kurniawan & Agus Nurpatria
Sekitar 3 Minggu yang laluMega Sentil Kelakuan Polisi seperti Sambo dan AKBP Achiruddin: Insaf Pak!
Sekitar 4 Minggu yang laluBanding Kandas, Ricky Rizal Ajukan Kasasi Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Bulan yang laluVIDEO: Pengadilan Tinggi Tolak Banding Putri Candrawathi
Sekitar 1 Bulan yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluMinta Pasokan Serum dan Vaksin Antirabies, Viktor Laiskodat Telepon Menkes
Sekitar 2 Hari yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 4 Hari yang laluTim Tamu Dilarang Datang saat Liga 1 2023 / 2024, Pentolan Viking Kecewa Berat
Sekitar 1 Jam yang laluSambut Musim Baru BRI Liga 1, Persis Resmi Perpanjang Kontrak Sutanto Tan
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami