Merdeka.com - Untuk ke-8 kalinya sejak 2005, PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk kembali menggelar mudik bareng nasabah Kupedes dan Simpedes BRI. Namun, tidak semua nasabah BRI bisa ikut program mudik bareng.

Nasabah yang bisa mengikuti program ini adalah nasabah Kupedes BRI minimal 5 tahun dengan riwayat pinjaman lancar, plafond pinjaman sampai Juni 2012 minimal Rp 5 juta. "Serta memiliki Tabungan BRI Simpedes minimal 5 tahun atas nama peminjam dengan status aktif dan saldo saat pendaftaran minimal Rp 500.000 yang telah mengendap minimal 3 bulan terakhir," ungkap Sekretaris Perusahaan BRI Muhamad Ali di Senayan Jakarta, Selasa (14/8).

Untuk dapat mengikuti program ini, nasabah KUR Mikro minimal telah menjadi nasabah di BRI Unit minimal 3 tahun dengan riwayat pinjaman lancar. "Atau sekarang telah menjadi nasabah Kupedes dengan kolektibilitas lancar, serta memiliki Tabungan minimal 1 tahun atas nama peminjam dengan status aktif dan saldo minimal Rp 500.000 mengendap selama tiga bulan terakhir," jelas Ali.

Sedangkan untuk nasabah Tabungan BRI Simpedes, dapat mengikuti program ini harus aktif minimal 3 tahun atas nama peserta pendaftar mudik dengan saldo minimal saat pendaftaran Rp 5 juta yang telah mengendap minimal 3 bulan terakhir.

"Selain itu, saat pendaftaran, nasabah memiliki Tabungan BRI fitur Simpedes Impian dengan setoran rutin perbulan minimal Rp 100.000,- jangka waktu minimal 1 tahun," paparnya.

Selain nasabah BRI, 50 tenaga kerja Indonesia (TKI) nasabah BRIFast Remittance dari 5 negara, yakni Malaysia, Saudi Arabia, Hongkong, Taiwan dan Arab Saudi juga ikut mudik bersama BRI.

"TKI yang ikut adalah yang telah melakukan transaksi terbanyak di counterpart BRI di lima negara tersebut dari bulan Januari sampai dengan Juli 2012 dan telah mendaftar program Mudik Bareng TKI Bersama BRIfast Remittance 2012," ujar Ali.

Dengan demikian, kata Ali, nasabah BRI yang tahun ini dipulangkan ke kampung halamannya sebanyak 3.068 nasabah Simpedes-Kupedes dan sebanyak 50 nasabah TKI.

Untuk rute mudik kali ini dibagi dalam dua jalur mudik utama dengan 6 rute. Jalur pertama, Jakarta ke Jawa Timur dengan rincian rute yakni rute 1 yakni Jakarta-Solo-Sragen-Ngawi-Madiun-Caruban-Nganjuk-Kertosono-Jombang-Mojokerto-Surabaya dan berakhir di Malang. Rute 2 yakni Jakarta-Solo-Sragen-Ngawi-Madiun-Caruban-Nganjuk-Kertosono-Kediri dan berakhir di Blitar.

Sedangkan jalur kedua adalah Jakarta-Jawa Tengah/Yogyakarta dengan rincian rute yakni rute 3 terdiri atas Jakarta-Pantura Jateng-Semarang-Demak-Kudus dan berakhir di Pati. Rute 4 yakni Jakarta-Semarang-Ungaran-Salatiga-Boyolali-Solo dan berakhir di Wonogiri. Rute 5 yakni Jakarta-Banjar-Majenang-Buntu-Gombong-Kebumen-Kutoarjo-Purworejo-Wates dan berakhir di Yogyakarta. Serta rute 6 Jakarta-Brebes-Bumiayu-Ajibarang-Purwokerto-Purbalingga-Banjarnegara-Wonosobo-Temanggung-Magelang dan berakhir di Yogyakarta.