Momen Luhut Sangat Sedih di Afrika: Negara Miskin tapi Kaya Sumber Daya Mineral

Rabu, 1 Februari 2023 21:00 Reporter : Idris Rusadi Putra
Momen Luhut Sangat Sedih di Afrika: Negara Miskin tapi Kaya Sumber Daya Mineral Luhut Panjaitan. ©2015 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berbagi pengalaman terkait upaya hilirisasi yang dilakukan Indonesia saat melakukan kunjungan kerja ke sejumlah negara Afrika beberapa waktu lalu.

Menurut Luhut, sama halnya dengan Indonesia, negara-negara Afrika juga memiliki potensi sumber daya alam yang besar yang juga bisa dimanfaatkan.

"Saat saya di Afrika, sedih sekali. Sangat-sangat sedih. Negara yang sangat miskin tapi di sisi lain juga kaya akan sumber daya mineral. Mereka punya lithium. Kalau kandungan lithium di sini kan cuma 0,5-0,9 (persen) tapi di sana, 5-6 mungkin 4-6 kandungan lithium di sana. Bayangkan itu, tapi negaranya sangat miskin," cerita Luhut dikutip dari Antara, Rabu (1/2).

Luhut pun kemudian berbagi pengalaman Indonesia yang telah mendorong hilirisasi mineral, khususnya nikel. Indonesia menikmati peningkatan ekspor produk turunan nikel yang melesat dari hanya USD 3,3 miliar pada 2017-2018 menjadi USD 33,8 miliar pada 2022.

"Saya berbagi pengalaman Indonesia dengan mereka. Mereka bertanya, 'Bagaimana bisa kalian dapat tawaran dan peluang itu?' Maka saya bilang, ayo kita berbagi semangat Asia-Afrika, Bandung Spirit. Mereka menyukainya," katanya.

Menurut Luhut, dalam kunjungan kerjanya ke Kenya, Kongo dan Zimbabwe itu, negara-negara Afrika tersebut melihat Indonesia sebagai panutan. Di sisi lain, pemerintah pun melihat peluang kerja sama dengan Afrika setelah pertemuan tersebut.

2 dari 2 halaman

Pemerintah sendiri tengah terus membangun Kerja Sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) atau kerja sama antara negara-negara berkembang.

Kerja sama tersebut diharapkan mampu memperkuat posisi strategis negara-negara berkembang, untuk pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan dan tidak dieksploitasi negara-negara maju.

"Mereka melihat Indonesia sebagai panutan. Dengan begitu kita bisa melihat kolaborasi South-South antara Indonesia, Afrika, dan Amerika Latin. Mereka juga lihat data ekonomi kita dan sangat menyukainya, khususnya karena dukungan kebijakan hilirisasi," kata Luhut. [idr]

Baca juga:
Jokowi: Freeport Mayoritas Milik Kita, Jangan Terbayang Lagi Amerika Serikat
Ini Perusahaan Indonesia Pertama Terapkan Private Network di Sektor Pertambangan
Kementerian ESDM Temukan 2.741 Tambang Ilegal di 2022
Pekerja Tambang di Samarinda Tewas Tertimbun, Polisi Selidiki Dugaan Kelalaian
Pekerja Pengeboran Minyak Tewas, Pertamina Diminta Evaluasi Subkontraktor
Dua Pekerja Tambang Batu Bara di Samarinda Tertimbun Longsor, Satu Tewas

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini