Merdeka.com - Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), dan meminta agar masyarakat membatasi mobilitas hingga mengimbau perusahaan menerapkan sistem kerja dari rumah (work from home).
"Kami mengimbau kalau di kantor tak perlu seratus persen tak usah seratus persen yang hadir, jadi diatur saja lihat situasinya apakah dibikin 75 persen untuk 2 minggu ke depan itu saya kira bisa dilakukan asesmen oleh kantor masing-masing," kata Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
Ombudsman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membagikan tips untuk Anda dan rekan kerja untuk memiliki suasana kerja yang positif saat bekerja di rumah.
1. Terorganisir untuk kerja dalam tim
Dikutip dari laman UN.org, Selasa (18/1) PBB menyarankan para pekerja untuk terus menjalin komunikasi dengan rekan kerja selama bekerja di rumah.
Setiap memulai hari untuk bekerja, luangkan waktu Anda untuk bertukar pikiran tentang pekerjaan Anda dengan rekan-rekan, seperti proyek atau tugas yang sedang dikerjakan, bagaimana rencananya ke depan dan apa pencapaian yang diharapkan. Tinjau bersama apa yang perlu dilakukan dan bagaimana mewujudkannya.
2. Tanyakan kabar rekan kerja
Sama pentingnya, periksalah apa yang dilakukan rekan kerja Anda. Bagaimana perasaan dan hambatan yang dialaminya saat bekerja dari rumah, apa arti pembatasan gerakan baginya, termasuk kabar keluarganya.
Selain itu, baiknya untuk mencoba lebih terbuka tentang bagaimana keadaan Anda dan apa yang mungkin menjadi keterbatasan Anda.
3. Pentingnya toleransi terhadap tantangan baru: bekerja di rumah dengan kehadiran anak-anak
Orang tua dari anak-anak usia sekolah menghadapi tanggung jawab tambahan untuk menyekolahkan anak-anak mereka di rumah, ditambah pekerjaan yang harus mereka selesaikan.
Anak-anak juga perlu dipastikan tetap aktif dan terhibur, dan memerlukan perhatian rutin, yang mungkin bisa menyebabkan gangguan dalam rapat online dan mempengaruhi kemampuan orang tua mereka untuk fokus atau mempengaruhi jadwal kerja mereka.
Jika Anda memiliki posisi supervisor, baiknya menyadari hal ini dan mendukung peran orang tua tersebut.
4. Pentingnya menyisihkan waktu untuk menyesuaikan diri
Bekerja di rumah di kala pandemi mungkin merupakan hal yang baru dan sulit disesuaikan bagi sebagian orang. Ini adalah situasi baru bagi banyak orang!Setiap orang menghadapi situasi yang berbeda dengan terus-menerus di rumah. Dan setiap orang berurusan secara berbeda dengan perkembangan COVID-19, dan dengan kekhawatiran mereka sendiri.
Ini adalah mekanisme adaptasi. Cobalah mengingat untuk bersikap baik satu sama lain, termasuk jika seorang rekan Anda terlalu argumentatif. Kata kuncinya adalah empati dan tindakan kuncinya adalah mencari tahu apa yang dibutuhkan seseorang.
Beri setiap orang ritme mereka sendiri untuk beradaptasi. Bicara dengan tim Anda atau kolega tepercaya tentang hal-hal yang menjadi perhatian Anda. Jika Anda seorang supervisor, berikan beberapa struktur dengan mengadakan pertemuan rutin dan tatap muka jika memungkinkan.
Meski dibatasi karena pandemi, Anda masih bisa melakukan cara lain untuk menikmati kopi dan makan siang dengan rekan kerja Anda. Tak hanya soal pekerjaan, meeting virtual Anda dengan rekan kerja juga bisa dilakukan dengan hanya mengobrol sambil menikmati hidangan makan siang atau kopi bersama.
6. Saling mendukung
Dengarkan kekhawatiran satu sama lain, baik terkait pekerjaan atau masalah pribadi, tanpa menghakimi. Ekspresikan kekhawatiran Anda sendiri. Baik juga untuk saling menawarkan bantuan.
Bagikan dengan rekan kerja Anda tentang apa yang telah Anda lalui dan juga sebaliknya, bantu mereka mengatasi tantangan yang sudah mereka hadapi.
7. Keamanan kerja
Terkait masa kerja, maka jangan menunda komunikasi yang jelas dengan staf Anda. Selain itu, Beritahu staf Anda hal-hal baik selama bekerja dengan mereka, juga cara mereka mengikuti pekerjaan yang harus dilakukan.
8. Ketahui hal yang belum Anda capai
Pandemi juga bisa menjadi momentum yang tepat untuk mengejar hal-hal penting yang mungkin tidak tercapai sebelumnya.
Pikirkan tentang strategi baru di kantor, pengembangan prosedur operasi standar dalam tim Anda, materi penjangkauan yang lebih baik, atau strategi digitalisasi baru di kantormu.
9. Jadikan pandemi sebagai momentum untuk memulihkan relasi dengan rekan kerja
Situasi pandemi membuka ruang untuk refleksi pribadi tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup kita, yang juga menyentuh peran yang kita mainkan di tempat kerja. Karena cara kita berinteraksi sekarang berubuah, mungkin suatu kehadiran menjadi nilai penting dalam kehidupan kita di dunia kerja dalam kehidupan profesional
Jadikan pandemi sebagai momen untuk mengungkapkan penghargaan satu sama lain, pujian, atau untuk berbagi kata-kata kebaikan dan rasa terima kasih, dan untuk membawa senyum ke wajah rekan kerja Anda dan rasa keterhubungan meskipun tidak dekat secara fisik.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com [azz]
Baca juga:
Simak 5 Pekerjaan Paling Dicari Tahun Ini
Hindari 7 Hal Ini Saat Berbincang dengan Rekan Kerja
Catat, Cara Elegan Minta Naik Gaji ke Perusahaan
Teknik Cermat Menjawab Pertanyaan Wawancara Kerja Lewat 5 Hal Ini
Ingin Menolak Tawaran Pekerjaan, Pakai Tips Ini
Advertisement
RI-Belanda Perkuat Kerja Sama Sektor Perdagangan & Investasi
Sekitar 5 Jam yang laluForum GPDRR 2022 Jadi Momentum UMKM Bali Dikenal Dunia
Sekitar 6 Jam yang laluRaih Pendanaan Rp1,16 T, Ini Rencana Pengembangan Aplikasi Investasi Bibit
Sekitar 6 Jam yang laluJokowi akan Bertemu Sejumlah Petinggi Negara Bahas Penanganan Bencana
Sekitar 7 Jam yang laluKehadiran Mesut Ozil Buka Peluang Produk RI Kolaborasi dengan Bintang Olahraga Dunia
Sekitar 8 Jam yang laluAirlangga Ungkap 3 Strategi RI Atasi Persoalan Lapangan Kerja di Masa Pandemi
Sekitar 9 Jam yang laluLuhut Bantah Ekonomi Indonesia Dikendalikan China
Sekitar 10 Jam yang laluYLKI: Produk UMKM, Termasuk Batu Bata Perlu SNI
Sekitar 10 Jam yang laluBertemu Ratu Belanda, Airlangga Beberkan Kinerja UMKM di Indonesia
Sekitar 11 Jam yang laluStatus Pegawai BUMN Tidak Halangi Izam Harumkan Nama Bangsa di SEA Games Vietnam
Sekitar 12 Jam yang laluAirlangga Target Realisasi Kontribusi EBT Capai 23 Persen di 2025
Sekitar 13 Jam yang laluHarga Emas Antam Turun Rp4.000 Menjadi Rp988.000 per Gram
Sekitar 14 Jam yang laluPUPR akan Tutup Tanggul Laut yang Jebol di Semarang
Sekitar 14 Jam yang laluPerusahaan Miliarder Asal Thailand Beli Ladang Gas Exxon Rp10,9 T
Sekitar 17 Jam yang laluPemkot Bogor Bentuk Satgas Pengendalian Harga Minyak Goreng, Periksa 15 Pedagang
Sekitar 55 Menit yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 17 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 1 Hari yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 2 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 5 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 5 Hari yang laluAfrika Disebut Turut Jadi Korban Perang Rusia-Ukraina
Sekitar 5 Jam yang laluRusia Akan Buka Koridor Agar Kapal Asing Bisa Keluar dari Ukraina
Sekitar 7 Jam yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 10 Jam yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 2 Hari yang laluCovid-19 Melandai, Jokowi Harap Aktivitas Seni dan Budaya Mulai Bangkit
Sekitar 8 Jam yang laluUpdate 26 Mei 2022: Kasus Positif Covid 246, Pasien Sembuh 243
Sekitar 8 Jam yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 11 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 1 Hari yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami