Minimnya Literasi Keuangan Dinilai Bikin Masyarakat Jatuh Miskin Saat Pandemi
Merdeka.com - Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tirta Segara mengatakan, pandemi corona telah meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan data Kementerian Keuangan yang menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan yang tumbuh 1,89 juta hingga 4,86 juta dan pengangguran yang meningkat 2,92 juta hingga 5,23 juta.
Menurutnya, di saat darurat seperti ini, masyarakat Indonesia justru tidak memiliki dana cadangan untuk membantu mereka hidup. Hal itu dikarenakan masih minimnya literasi keuangan yang dipelajari.
"Implikasinya, dari pertumbuhan negatif ini banyak kaum marjinal yang mendadak jatuh miskin karena tidak bekerja dan mereka tidak siap menghadapi keadaan darurat ini. mereka tidak punya uang buat berjaga-jaga," kata Tirta dalam webinar, Kamis (13/8).
Meski demikian, bukan cuma Indonesia saja yang mengalami hal itu. Warga Amerika Serikat (AS) juga masih minim literasi keuangan. Sekitar 2/3 penduduk AS ternyata tidak lulus tes literasi keuangan level basic.
"Sekitar 40 persen masyarakat AS tidak memiliki uang untuk berjaga-jaga, lalu utang kartu kredit di AS mencapai titik tertinggi dan setengah dari penduduk AS tidak bisa berharap pada uang pensiun," jelas Tirta.
Oleh karenanya, pemerintah AS sedang gencar melakukan literasi keuangan untuk mengedukasi masyarakat mereka apalagi di tengah pandemi. Demikian pula dengan OJK.
"Edukasi ini memang sangat penting di masa krusial ini, dan OJK juga meletakkan literasi keuangan ini sebagai program prioritas ke kampus-kampus untuk memberikan pesan ke milenial-milenial," kata Tirta.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaOJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah.
Baca SelengkapnyaOJK dan Kemendagri Sepakat untuk Perkuat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah
Diharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
72 Persen Penggunaan Pinjaman Online Dimanfaatkan untuk Peningkatan Kualitas Hidup
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sanksi 89 Lembaga Jasa Keuangan, Kenapa?
Per Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaUnggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca Selengkapnya