Telah Tersertifikasi, Insinyur Indonesia Siap Serbu Pasar ASEAN
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyatakan insinyur asal Indonesia yang telah tersertifikasi oleh ASEAN Federation of Engineering Organizations (AFEO) kini bisa bekerja di negara Asia Tenggara lain.
Dia mengatakan, insinyur yang sudah memegang sertifikat tersebut berarti sudah mendapat pengakuan kompetensi dan remunerasi. Secara status, profesi yang diembannya juga telah setara dengan insinyur dari negara ASEAN lain.
"Jadi lulusan insinyur Indonesia yang sudah certified sebagai insinyur berdasarkan undang-undang keinsinyuran yang sudah ada, itu kerja di mana saja sudah diakui," ungkap Menteri Basuki di sela-sela Konferensi Organisasi Insinyur se-ASEAN (Cafeo37) di Jakarta International-Expo (JIExpo) Kemayoran, Rabu (11/9).
"Misalnya, insinyur Indonesia kerja di Filipina, remunerasinya sudah di remunerasi Asean, bukan Indonesia lagi. Semua sudah ada standarnya," dia menambahkan.
Untuk saat ini, dia menyebutkan, pemerintah masih menghimpun database berapa jumlah insinyur asal Tanah Air yang telah tersertifikasi. Demi meraih titel tersebut, lanjutnya, para akademisi yang bergelut di bidang teknik harus menempuh jalur pendidikan lagi untuk menjadi insinyur.
"Jadi S.T, sarjana teknik itu harus menempuh lagi pendidikan untuk menjadi insinyur. Jadi kayak (gelar) doktor, begitu sudah diwisuda doktor belum jadi doktor. Dia baru sarjana kesehatan. 2 tahun lagi koas, baru dia dilantik sebagai doktor," tuturnya.
"Termasuk nanti yang vokasi-vokasi, politeknik, dia mendapat training lagi untuk menjadi insinyur profesional. Kalau itu sudah ada, sudah didapat, maka dia berlaku (sertifikasinya) terutama di ASEAN," dia menandaskan.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Terpilih Sebagai Ketua Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre
Terpilihnya Indonesia, mewakili 11 negara ASEAN di Seoul.
Baca SelengkapnyaAFTA adalah Kerja Sama Regional di Kawasan Asia Tenggara, Berikut Penjelasan dan Tujuannya
AFTA menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan integrasi ekonomi di ASEAN dan menciptakan pasar yang lebih efisien di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBegini Peran Penting Sertifikasi ISO 9001:2015 untuk Tingkatkan Kinerja Perusahaan
Standar ini memberikan pedoman bagi organisasi atau perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya, memenuhi kebutuhan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaPeringkat Paspor Indonesia di Urutan Ke-66 Dunia, Kalah dari Timor Leste, Malaysia dan Thailand
Dalam indeks tersebut menampilkan pemegang paspor Indonesia bisa bebas masuk visa ke 78 negara.
Baca SelengkapnyaUMKM Mebel Berpotensi Pasok Perabotan ke Perkantoran & Rumah di IKN Nusantara, Nilainya Rp100 Triliun
Menteri Teten telah mengajak Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) untuk memasok produk UMKM mebel ke IKN.
Baca SelengkapnyaBeras Impor 500.000 Ton Masuk Indonesia Mulai Januari 2024, Asalnya dari Thailand dan Pakistan
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnya